Satelit LAPAN-A2. Kredit: LAPAN |
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bambang S Tedja mengatakan, "Pengerjaannya sudah selesai dan tinggal menunggu peluncurannya saja. Sudah dites juga, tinggal diluncurkan. Sebelum peluncuran kami simpan sambil terus dijaga fungsionali tasnya."
Menurut dia, serangkaian proses uji coba telah dilakukan pada satelit A2 ini, antara lain uji solar cell, uji center of grafity, uji air bearing seluruh fungsi kontrol, dan uji transportasi.
Satelit ini juga diuji oleh tim ahli dari Berlin, Jerman yang menjadi tempat pembuatan satelit pendahulu A2, yaitu A1 yang saat ini masih beroperasi. Soal pemilihan India menjadi tempat peluncuran satelit Indonesia, Indonesia memiliki kerja sama dengan India.
Tapi, tidak menutup kemungkinan pada tahap selanjutnya Indonesia akan bekerja sama dengan China. Meski satelit yang akan diorbitkan ini diklaim sebagai produk Indonesia yang pertama dengan waktu pembuatan dua tahun ini, tapi tidak semua bahannya menggunakan bahan lokal karena keterbatasan material yang ada di Indonesia.
Sehingga hanya struktur satelit saja yang berasal dari dalam negeri. Satelit A2 akan digunakan untuk memantau permukaan bumi, termasuk mengetahui kapal apa saja yang ada dipermukaan laut.
Selain itu, satelit juga akan dimanfaatkan untuk membantu penanganan bencana, salah satunya untuk koordinasi bidang komunikasi pada radio-radio amatir. Untuk pusat datanya, stasiun pengendali satelit berada di Rumpin, Bogor. Selanjutnya LAPAN akan terus melakukan pengembangan dan menciptakan satelit A3, A4, bahkan satelit yang lebih besar.