Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Merkurius Terbentuk Akibat 'Tabrak Lari'

Merkurius Terbentuk Akibat 'Tabrak Lari'
Planet Merkurius dipotret dengan wahana MESSENGER. Kredit: NASA
Info Astronomy - Merkurius, planet termungil di tata surya ini menyimpan banyak misteri yang menarik untuk diperlajari. Salah satunya, proses pembentukan Merkurius.

Merkurius memiliki garis tengah 4.880 km atau hanya sepertiga ukuran Bumi kita, atau sedikit lebih besar dari Bulan.

Temperatur permukaannya bervariasi di antara sepanas 450 derajat Celcius di kala siang hingga sebeku minus 200 derajat Celcius di saat malam.

Planet ini pun diselimuti atmosfer walaupun sangat tipis dan juga memiliki pelindung medan magnet meski kekuatannya 100 kali lebih lemah dibanding magnetosfer Bumi.

Namun yang paling mengejutkan adalah struktur internalnya. Merkurius memiliki massa jenis rata-rata 5,3 kali lipat air, menjadikannya planet terpadat dalam tata surya kita.

Selain itu Merkurius juga memiliki inti yang sangat besar, hingga 80 % jari-jari planet tersebut dengan massa hingga 65 % massa Merkurius.

Bandingkan dengan Bumi kita, yang intinya hanya 50 % jari-jari Bumi dengan massa hanya 32 % massa Bumi. Kulit (kerak dan selubung) Merkurius jauh lebih tipis dibanding Bumi.

Tabrak Lari

Lapisan-lapisan Bumi dan Merkurius. Kredit: NASA
Gagasan terpopuler pada saat ini adalah Merkurius merupakan sisa dari peristiwa dahsyat yang dialami Merkurius purba.

Saat itu Merkurius purba berukuran lebih besar dan setidaknya 2,25 kali lipat lebih massif. Tetapi seperti nasib Bumi purba, Merkurius purba pun bertabrakan dengan planet asing purba berdiameter seribuan kilometer dengan massa seperenam massa Merkurius purba.

Tabrakan ini adalah imbas ganasnya tata surya kita saat masih berusia sangat muda sehingga sangat kacau-balau. Karena planet asing penabraknya lebih kecil, hanya massa kerak dan mantel Merkurius yang terdampak berat dalam tabrakan ini.

Sebagian massa kerak dan selubung Merkurius terkelupas, rontok dan lantas beterbangan ke langit. Namun inti Merkurius tidak terpengaruh.

Inilah kenapa Merkurius kemudian memiliki kulit sangat tipis dan sebaliknya mempunyai inti yang terlalu besar dibanding planet-planet kebumian lainnya. Gagasan ini lantas dikenal sebagai gagasan Percikan Besar (big-splat hypothesis).

Halaman awal 1 | 2 | 3
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.