Citra terbaru nebula Orion. Kredit: ESO/VLT |
Tidak hanya mendapatkan citra yang spektakuler, tim astronom ini juga berhasil mengungkapkan melimpahnya objek eksotis bernama katai coklat yang redup serta objek-objek bermassa planet yang awalnya belum diketahui. Kehadiran objek-objek semacam ini memberikan wawasan menarik ke dalam sejarah pembentukan bintang dalam nebula itu sendiri.
Nebula Orion merupakan nebula paling terkenal, di langit malam yang bersih dan bebas polusi, kita bahkan dapat melihatnya dengan mata telanjang. Nebula Orion berdiameter sekitar 24 tahun cahaya dan berada di konstelasi Orion. Beberapa nebula seperti Nebula Orion ini diterangi oleh radiasi ultraviolet dari banyak bintang panas yang tercipta dalam jantung mereka, sehingga gas antarbintang yang terionisasi dapat bersinar sangat cerah.
Selain itu, jarak Nebula Orion dengan Bumi yang relatif dekat juga membuatnya menjadi nebula "laboratorium" yang ideal untuk lebih memahami proses dan sejarah pembentukan bintang, dan untuk menentukan berapa banyak bintang dengan massa yang berbeda.
Amelia Bayo dari Max-Planck Institut für Astronomie, Königstuhl, Jerman, salah satu penulis makalah studi ini dan anggota tim peneliti, menjelaskan mengapa mempelajari Nebula Orion cukup penting, "Memahami bagaimana banyak objek bermassa rendah yang ditemukan di Nebula Orion sangat penting untuk membatasi teori pembentukan bintang. Kami sekarang menyadari bahwa melimpahnya objek bermassa rendah tergantung pada lingkungan sekitar mereka."
Citra terbaru dari VLT ini membuat para astronom bersuka cita karena mengungkapkan melimpahnya objek bermassa rendah yang tak terduga, yang pada gilirannya menunjukkan bahwa Nebula Orion dapat membentuk lebih banyak bintang dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pengamatan ini juga mengisyaratkan bahwa jumlah objek bermassa planet mungkin jauh lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya. Sementara teknologi untuk mengamati objek-objek ini belum tersedia, setidaknya sampai tahun 2024 mendatang ketika ESO akan mulai mengoperasikan European Extremely Large Telescope (E-ELT).