Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Mengapa Galaksi Bisa Memiliki Lengan Spiral?

Bisa dibilang, objek tercantik di alam semesta adalah sebuah galaksi spiral. Dihiasi bintang-bintang biru panas dan terang ditambah debu antarbintang yang gelap dan berwarna-warni, membuat kenampakan galaksi spiral menjadi sangat memesona. Tapi tahukah Anda mengapa galaksi bisa memiliki lengan spiral?
Galaksi M101, contoh terbaik dari "galaksi spiral". Kredit: NASA/ESA/JHUAPL/NOAO/STScl
Info Astronomy - Bisa dibilang, objek tercantik di alam semesta adalah sebuah galaksi spiral. Dihiasi bintang-bintang biru panas dan terang ditambah debu antarbintang yang gelap dan berwarna-warni, wujud galaksi spiral menjadi sangat memesona. Tapi, tahukah Anda mengapa galaksi bisa memiliki lengan spiral?

Pada prinsipnya, bentuk lengan spiral galaksi sangat mudah terbentuk. Fitur galaksi yang unik ini seperti kincir atau roda yang memiliki lengan-lengan yang berbentuk spiral yang keluar dan seolah berkejar-kejaran dari inti galaksinya yang terang.

Pelopor studi dari rotasi galaksi dan pembentukan lengan spiral berawal dari astronom berkebangsaan Swedia bernama Bertil Lindblad pada tahun 1925. Lindblad menyadari bahwa susunan bintang-bintang dalam bentuk spiral pada kenyataannya bukan susunan permanen, melainkan bisa berubah-ubah.

Hal tersebut terjadi karena kecepatan sudut rotasi dari setiap piringan galaksi bervariasi dengan jarak dari pusat galaksi. Dengan kata lain, bintang-bintang yang berada lebih dekat dengan pusat galaksi akan berputar lebih cepat mengelilingi pusat galaksi daripada yang berada jauh dari pusat galaksi. Hal itu membuat lengan galaksi menjadi melengkung, menjadi lengan spiral.

Lengan spiral merupakan daerah pada bagian galaksi yang paling padat materi atau sering disebut Density Waves. Di bagian inilah gravitasi antarbintang mulai merapat, sehingga semakin tampak lengan spiral dari sebuah galaksi maka semakin banyak pula jumlah bintang-bintang dan di bagian ini. Lengan spiral juga merupakan tempat kelahiran bintang-bintang baru.

Galaksi berbentuk spiral merupakan jenis galaksi yang terbanyak di alam semesta, diperkirakan sekitar 60% galaksi di semesta raya ini berbentuk spiral. Galaksi spiral adalah jenis galaksi yang terdiri atas pusaran bintang dan medium antarbintang di mana pada pusat galaksinya terdiri dari bintang-bintang yang berusia sangat tua.

Dalam klasifikasi skema Hubble, jenis galaksi spiral diberi daftar dengan kode S (Spiral) dan SB (Barred Spiral) tergantung dengan bentuk lengannya, kemudian diikuti huruf abjad yang mengindikasikan tingkat kerapatan antar-lengan spiral dan tonjolan pada pusat galaksi.


Sumber: UniverseToday.com, Universitas Swinburne.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com