Teleskop. Kredit: telescopeguide.org |
Jadi anda telah menabung dan cukup untuk membeli teleskop, selamat! Itu merupakan langkah besar. Tapi apa selanjutnya? Memilih teleskop sangat berbeda dengan membeli televisi, dan penjual di department store kadang kurang mengerti teleskop apa yang cocok untuk astronom amatir. Kami akan membantu memastikan jenis teleskop apa yang terbaik untuk Anda pada artikel ini.
Aturan Nomor Satu: jangan memilih teleskop karena harganya murah atau teleskop yang menarik menurut mata Anda. Penting untuk memastikan Anda membeli produk teleskop yang berkualitas, bukan yang akan mengecewakan Anda ketika mencoba mengamati planet tapi justru yang terlihat hanya titik kecil saja.
Teleskop terbaik memiliki dua aspek penting: optik berkualitas tinggi dan stabil serta mounting atau dudukan yang kokoh dan luwes. Anda juga mungkin ingin teleskop yang besar dan mudah dalam hal pemasangannya ketika Anda ingin mengamati benda langit.
Aperture: Jantungnya Teleskop
Aperture atau bukaan adalah aspek penting pertama yang harus diperhatikan sebelum membeli teleskop. Semua jenis teleskop, besar atau kecil, dirancang untuk melakukan dua hal: mencerahkan dan memperbesar pandangan Anda terhadap benda-benda langit. Teleskop jenis refraktor, reflektor, dan catadioptrik melakukan ini dengan cara yang berbeda, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Apapun jenis teleskop yang nantinya Anda beli, spesifikasi pertama yang paling penting adalah aperture-nya: yakni diameter utama yang akan mengumpulkan cahaya (bisa lensa atau cermin). Perlu dicatat, semakin besar aperture, semakin tajam dan terang pandangan ke benda-benda langit.
Magnifikasi Teleskop
Sebuah aperture yang besar juga memungkinkan Anda untuk mendapatkan magnifikasi atau pembesaran yang cihuy juga. Walau Anda sebenarnya bisa membuat teleskop mendapatkan pembesaran maksimal dengan eyepiece, tetapi tanpa aperture besar, pembesaran tinggi tidak akan terlalu berpengaruh. Anda justru hanya melihat cahaya kabur, berantakan, dan blur.
Sebuah teleskop yang memiliki magnifikasi 50x (50 kali perbesaran) sudah dapat digunakan untuk melihat Jupiter beserta 4 satelit alami besarnya, cincin Saturnus, dan beberapa gugus bintang, nebula, bahkan galaksi. Tapi, untuk mendapatkan detail fitur permukaan Mars atau untuk "memisahkan" pandangan sebuah bintang ganda, Anda perlu teleskop dengan magnifikasi 150x atau lebih.
Panjang Fokus (Focal Length)
Jika aperture teleskop adalah spesifikasi yang paling penting, focal length adalah spesifikasi penting keduanya. Semakin panjang focal length, maka semakin besar magnifikasinya. Atau semakin panjang letak titik fokus dari lensa maupun cermin, maka akan semakin besar pula pembesaran yang dihasilkan dari sebuah teleskop saat kita lihat menggunakan eyepiece.
Magnifikasi teleskop memiliki rumus, Magnifikasi = Panjang Fokus Objektif / Panjang Fokus Eyepiece. Magnifikasi akan dihasilkan jika panjang fokus dari lensa objektif dibagi dengan panjang fokus dari lensa okuler (eyepiece). Panjang fokus memiliki satuan milimeter (mm) namun ada juga yang menyebutnya seperti F/4 yang artinya panjang fokus yang dihasilkan memiliki panjang empat kali panjang diameter lensa objektif.
Namun, bila Anda ingin mengamati objek langit jauh seperti galaksi, nebula dan gugus bintang, maka teleskop reflektor adalah pilihan yang tepat. Perlu anda ketahui teleskop refraktor juga dapat digunakan untuk melihat galaksi, nebula dan gugus bintang walaupun tak sebagus reflektor.
Dudukan (Mounting)
Sama seperti mesin mobil yang tidak akan ada gunanya tanpa chassis dan roda, tabung optik teleskop juga tidak ada gunanya tanpa dudukan atau mounting. Dudukan sama pentingnya dengan bagian-bagian teleskop lainnya. Jika Anda membeli teleskop, pastikan memiliki dudukan yang stabil, kokoh, dan luwes saat digerakkan.
Dudukan teleskop memiliki dua jenis dasar. Yang pertama adalah dudukan ekuatorial, dudukan yang memungkinkan teleskop untuk bergerak ke segala penjuru langit dari langit utara-selatan dan timur-barat. Dudukan ini juga memungkinkan teleskop dapat menghadap ke langit tepat atas kepala.
Banyak juga dudukan ekuatorial yang dilengkapi dengan motor listrik yang berfungsi sebagai penggerak otomatis teleskop dalam mencari benda langit. Motor listrik juga memungkinkan Anda mengikuti gerak benda langit, misalnya Bulan, yang bergerak semu mengikuti rotasi Bumi.
Jenis dudukan kedua adalah dudukan altazimuth. Dudukan altazimuth menggunakan dua buah sumbu, yaitu sumbu X atau altitude (atas bawah) dan Y atau azimuth (kanan kiri). Untuk pengoperasian dudukan altazimuth sebenarnya jauh lebih mudah dibanding dudukan ekuatorial.
Sayangnya, dudukan altazimuth tidak dilengkapi dengan motor listrik penggerak, sehingga Anda harus menggerakan sendiri teleskop altazimuth dalam dua arah secara bersamaan untuk menemukan benda-benda langit.
Nah, sekarang mungkin Anda sudah memiliki gambaran tentang bagaimana teleskop yang cocok untuk Anda beli. Perlu diketahui juga, harga menentukan kualitas, semakin mahal harga sebuah teleskop, semakin bagus pula kualitasnya.
Simak juga artikel ini: 6 rekomendasi teleskop dengan harga terjangkau untuk pemula.
Simak juga artikel ini: 6 rekomendasi teleskop dengan harga terjangkau untuk pemula.