Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Kiat Memotret Bentangan Galaksi Bima Sakti dengan Smartphone Mid-end

Seiring dengan perkembangan zaman, kini beberapa smartphone telah disematkan kamera dengan kemampuan yang mumpuni untuk memotret langit malam. Seperti yang dilakukan kontributor kami, Muhammad Soleh, ia sukses memotret Bima Sakti dengan smartphone-nya.
Galaksi Bima Sakti dipotret dengan ponsel pintar/smartphone Xiaomi Mi4w. Kredit: Muhammad Soleh
Info Astronomy - Seiring dengan perkembangan zaman, kini beberapa smartphone telah disematkan kamera dengan kemampuan yang mumpuni untuk memotret langit malam. Seperti yang dilakukan kontributor kami, Muhammad Soleh, ia sukses memotret Bimasakti dengan smartphone-nya.

Bentangan galaksi Bima Sakti yang Anda lihat di atas merupakan hasil jepretan kamera smartphone kelas mid-end, yakni Xiaomi Mi4w. Yang perlu diketahui adalah, memotret galaksi Bimasakti berbeda dengan teknik memotret lanskap pada umumnya yang hanya dilakukan dengan rana cepat.

Agar bisa memotret galaksi Bimasakti, sang fotografer harus memahami tentang teknik yang biasa disebut dengan long exposure atau pencahayaan panjang. Karena itu, pastikan kamera pada smartphone yang Anda miliki memiliki pengaturan manual untuk melakukan pencahayaan panjang tadi.

Galaksi Bima Sakti dipotret dengan Xiaomi Mi4w. Kredit: Muhammad Soleh
Setidaknya, ada tiga parameter dalam pencahayaan panjang. Yang pertama adalah aperture atau bukaan, yang berfungsi sebagai jendela tempat cahaya masuk. Aperture disimbolkan dengan f/x,x (misal f/5,0 f/4,0 f/3,0 f/2,0 dsb). Semakin kecil angka aperture, semakin lebar jendela yang terbuka pada kamera.

Yang kedua, ISO (sensitivitas sensor dalam menerima cahaya), yang biasanya tertulis ISO 50, ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400 dan seterusnya. Semakin besar angka ISO, semakin sensitif sensor kamera dalam menerima cahaya.

Lalu yang terakhir atau yang ketiga adalah shutter speed atau kecepatan rana, yakni waktu yang diperlukan sensor dalam menerima cahaya. Yang ketiga inilah fitur yang paling penting dalam teknik long exposure.

Mulai Memotret

Jika Anda kebetulan memiliki tipe smartphone yang sama dengan yang digunakan kontributor kami, Anda dapat mulai mencoba memotret bentangan galaksi Bimasakti di langit malam dengan perangkat tersebut.

Bila Anda memiliki smartphone yang berbeda, sebisa mungkin perangkat yang Anda gunakan itu memiliki fitur yang tak jauh berbeda atau yang memiliki pengaturan manual lengkap, seperti pengaturan bukaan, ISO, dan kecepatan rana tadi.

Untuk mendapatkan citra bentangan galaksi Bimasakti, kita bisa mengatur kecepatan rana hingga ke antara 15 sampai 30 detik. Usahakan jangan melebihi dari 30 detik karena akan membuat bintang menjadi bergaris (trail). Tapi bila Anda memiliki dudukan atau mounting Go To yang dapat mengikuti pergerakan bintang, kecepatan rana bisa lebih dari 30 detik.

Yang terakhir dan tak kalah penting, Anda butuh tripod. Sebagus apapun kamera smartphone Anda, kalau tanpa tripod nanti hasilnya akan goyang atau blur. Dengan begitu, tripod sangat penting keberadaannya, bukan? Karena kita akan memotret dengan smartphone, pastikan memiliki tripod khusus dan kokoh untuk smartphone.

Galaksi Bima Sakti dipotret dengan Xiaomi Mi4w. Kredit: Muhammad Soleh
Carilah lokasi di mana galaksi Bimasakti membentang. Sayangnya, pada November hingga Maret mendatang, bentangan Bimasakti berada di belakang Matahari, sehingga tidak teramati.

Simpan saja dulu artikel ini, mulai Juni-Oktober tahun depan, Anda bisa mulai melakukan pemotretan dengan smartphone yang Anda miliki.

Perlu diperhatikan, memotret Bimasakti pada tutorial ini tidak menggunakan aplikasi kamera pihak ketiga, melainkan kamera bawaan. Pada Xiaomi Mi4w, kamera bawaannya sudah memiliki pengaturan manual. Tinggal atur dengan aperture f/1,8, ISO 1600 dan kecepatan rana 25 detik.

Setelah kamera smartphone telah diatur, tempelkan ke tripod, lalu posisikan mengarah ke pusat galaksi Bimasakti yang dapat Anda ketahui lewat aplikasi peta langit. Mulailah memotret. Jika hasil jepretan dirasa belum memuaskan, Anda bisa sedikit menyuntingnya di aplikasi semacam Lightroom.

Selamat belajar memotret!


Ditulis oleh: Muhammad Soleh
Penyunting: Riza