Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Fakta-fakta Menarik Seputar Supemoon 14 November 2016

Supermoon alias Bulan Purnama yang mencapai jarak paling dekatnya dengan Bumi (perigee) akan terjadi pada 14 November 2016. Di artikel kali ini, kami akan sedikit mengulas fakta-fakta menariuk terkait peristiwa tersebut.
Bulan Purnama dipotret dengan lensa tele agar terlihat besar di Colorado, AS. Kredit: bigstockphoto.com
Info Astronomy - Supermoon alias Bulan Purnama yang mencapai jarak paling dekatnya dengan Bumi (perigee) akan terjadi pada 14 November 2016. Di artikel kali ini, kami akan sedikit mengulas fakta-fakta menariuk terkait peristiwa tersebut.

Istilah Supermoon Bukan Istilah Astronomis

Istilah "supermoon" faktanya bukan merupakan istilah yang berasal dari ranah astronomi. Tapi sebaliknya, istilah yang mulai naik daun itu berasal dari astrologi. Istilah "supermoon" pertama kali digunakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979.

Menurut Nolle, supermoon adalah fase Bulan Baru atau Bulan Purnama yang berada atau mendekati 90% jarak terdekatnya dengan Bumi (dalam astronomi disebut perigee). Singkatnya, supermoon terjadi ketika Bumi, Bulan dan Matahari berada dalam satu garis lurus di bidang Tata Surya dengan Bulan yang berjarak paling dekat dengan Bumi.

Dengan definisi ini, menurut Nolle, akan ada 4 hingga 6 supermoon per tahun. Itu tidak terdengar seperti peristiwa yang istimewa, bukan?

Bulan Purnama Terdekat Abad Ini

Terakhir kali Bulan berada di jarak paling dekatnya dengan Bumi adalah di abad ke-20, yakni pada 25 Januari 1948. Dengan begitu supermoon pada 14 November 2016 ini merupakan Bulan Purnama yang berada di jarak paling dekat dengan Bumi pada abad ini.

Bulan akan resmi masuk ke fase Purnama pada 14 November hanya sekitar satu setengah jam setelah Bulan mencapai perigee. Pada perigee, Bulan Purnama ini akan terletak pada jarak sekitar 356.509 kilometer.

Terlihat Lebih Besar dan Lebih Terang

Karena begitu dekat dengan Bumi, Bulan Purnama perigee pada 14 November 2016 bakal terlihat sekitar 7% lebih besar dari rata-rata Bulan Purnama yang terjadi sejak tahun 1948. Dan bila dibandingkan dengan Micromoon, lawan dari supermoon di mana berarti Bulan berada di titik terjauh, maka akan tampak sekitar 12% sampai 14% lebih besar!

Supermoon 14 November 2016 ini juga bakal terlihat sekitar 30% lebih terang dari Micromoon dan sekitar 16% lebih terang dari rata-rata Bulan Purnama yang terjadi sejak tahun 1948. Walau begitu, lebih besar dan lebih terangnya Supermoon ini nantinya mungkin hanya akan disadari oleh orang-orang yang sering melihat Bulan.

Lebih Besar Saat Baru Terbit

Bagi Anda yang merupakan seorang fotografer, atau khususnya astrofotografer, momen terbitnya supermoon 14 November 2016 nanti akan sangat sayang untuk dilewatkan!

Waktu terbaik untuk menikmati supermoon 14 November 2016 adalah ketika Bulan baru saja terbit di atas cakrawala timur. Pada posisi ini, supermoon akan terlihat lebih besar dan lebih terang dibanding ketika ia berada lebih tinggi posisinya di langit.

Hal ini terjadi karena Anda dapat membandingkan ukuran sebenarnya dari Bulan dengan unsur-unsur lansekap seperti bukit, dedaunan, pepohonan, ataupun bangunan. Efek ini disebut Ilusi Bulan.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar supermoon 14 November 2016. Peristiwa ini bisa disaksikan di seluruh Indonesia bila langit cerah mulai dari Matahari terbenam hingga keesokan harinya menjelang Matahari terbit.

Enjoy your Superdupermoon!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.