Sebagian kecil bintang di alam semesta. Kredit: NASA/ESA |
Prof Conselice dan rekan-rekannya menghitung bahwa alam semesta teramati (observable universe) memiliki setidaknya 2 triliun galaksi. Angka tersebut ternyata sepuluh kali lebih dari yang diperkirakan sebelumnya. Penelitian ini bahkan telah diterbitkan di The Astrophysical Journal.
Para astronom telah lama berusaha untuk menentukan berapa banyak galaksi yang ada di alam semesta teramati ini. Selama 20 tahun terakhir, para astronom telah menggunakan citra dari Teleskop Antariksa Hubble untuk memperkirakan bahwa alam semesta teramati memiliki sekitar 100-200 miliar galaksi.
Namun berkat teknologi astronomi masa kini, akhirnya mengungkap bahwa perkiraan awal ternyata hanya 10% dari total galaksi di alam semesta teramati. Dari penelitian Prof Conselice ini, kita sekarang tahu kalau ada sepuluh kali lebih banyak galaksi. Tapi, bagaimana cara menghitungnya?
Hasil tersebut didapat setelah Prof Conselice bersama rekan-rekannya meneliti hasil pengamatan langit yang dilakukan Hubble dan instrumen pengamat bintang lainnya selama 15 tahun terakhir. Mereka lalu membuat model 3D dari hasil pengamatan tersebut untuk menghitung jumlah galaksi pada bagian "langit yang bisa diamati".
Karena ada beberapa galaksi yang sudah terlalu tua, berumur miliaran tahun, dan sulit dilihat dengan jelas oleh instrumen pengamatan yang ada saat ini, mereka juga menggunakan bantuan matematika hingga menghasilkan angka 2 triliun itu.
Galaksi tertua yang bisa diamati diperkirakan telah berusia 13 miliar tahun, mendekati usia Dentuman Besar (Big Bang), salah satu teori tentang awal lahirnya alam semesta, yang diperkirakan terjadi 13,7 miliar tahun lalu.
Hasil pengamatan tim astronom Prof Conselice tersebut juga menunjukkan bahwa semakin tua usia sebuah galaksi, maka massanya akan semakin menurun, mirip galaksi-galaksi satelit yang ada di sekitar galaksi Bimasakti.
Jadi, setidaknya saat ini kita tahu ada berapa jumlah galaksi di alam semesta teramati. Jika diusut lebih dalam lagi, kita bisa memperkirakan berapa jumlah bintang di alam semesta, lalu memperkirakan jumlah planet-planet yang mengorbitnya. Dengan penelitian ini, sepertinya kita memang tidak mungkin sendirian di alam semesta.