Supernova AT 2017 eaw. Kredit: Gianluca Masi |
Supernova yang dikatalogkan sebagai AT 2017 eaw ini adalah supernova ketiga yang ditemukan Wiggins. Ia menemukannya dengan membandingkan gambar CCD yang dibuat pada tanggal 14 Mei 2017 pukul 23.00 UT atau sekitar pukul 06.00 WIB (15/5) melalui teleskop reflektor 0,35 mf / 5.5 di dekat Erda, Utah, AS dengan beberapa gambar lain yang ia ambil di tahun-tahun sebelumnya.
Dari membandingkan gambar tersebut, Wiggins menemukan bahwa ada perbedaan dari gambar lama dengan gambar baru. Yakni muncul noktah terang yang lantas ia curigai sebagai sebuah ledakan bintang atau supernova.
Untuk memastikan, ia juga melihat objek terang baru tersebut lebih dari satu jam untuk melihat apakah noktah tadi itu bergerak atau tidak. Dan hasilnya, tak ada gerakan sama sekali. Astronom asal Italia Gianluca Masi pun membantu untuk melakukan cek untuk mengetahui apakah objek tersebut adalah asteroid yang kebetulan lewat atau bukan, dan hasilnya juga negatif.
Dari berbagai penelitian lanjutan yang dilakukan, akhirnya terkonfirmasi bahwa benda temuan Wiggins memang merupakan sebuah supernova, yang bahkan kebetulan bintang tersebut masih pada tahap awal ledakan. Dia memperkirakan magnitudonya saat ini di level +12,8, cukup terang untuk dilihat dengan teleskop selebar 6 inci!
Perbedaan gambar sebelum dan sesuah supernova. Tampak supernova di sisi atas kanan. Kredit: Gianluca Masi |
Ia akan terbit di langit Indonesia sekitar pukul 00.30 tengah malam WIB. Namun, karena posisinya rendah di sebelah utara (sudut deklinasinya +60º), maka pada titik paling tinggi pun supernova ini hanya akan berada pada ketinggian sekitar 20-26 derajat saja dari ufuk utara (lihat gambar peta langit di bawah).
Dari spektrum yang diambil dari supernova AT 2017 eaw ini, diketahui bahwa spektrumnya sesuai dengan supernova tipe IIP. Supernova tipe ini memiliki cahaya yang stabil. Diketahui pula bahwa bintang yang meledak ini setidaknya memiliki 8 sampai 15 kali massa Matahari.
Supernova sendiri terjadi karena satu sebab yang pasti yaitu menyusutnya bintang akibat bintang tidak memiliki tekanan yang bisa menahan lapisan luar karena fusi nuklirnya berhenti dan akhirnya tertarik gravitasi sehingga memunculkan tekanan luar biasa hingga akhirnya meledak.
Letak Supernova AT 2017 eaw di langit utara pukul 5 pagi. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy |
Jika anda mempunyai kamera DSLR atau kamera CCD, pasang kamera tersebut pada teleskop yang mempunyai panjang fokal (F) yang agak tinggi. Atur arah teleskop ke koordinat supernova dan Anda bisa memotretnya beserta dengan sang galaksi di mana ia terjadi.
Supernova ini diperkirakan akan tampak terang dalam beberapa hari ke depan saja. Jadi, semoga cuaca cerah dan selamat berburu supernova!
Sumber: Astronomers Telegram.