Gargantua, ilustrasi paling mendekati lubang hitam. Kredit: 20th Century Fox |
Jawabannya: ada. Sebuah metode baru memungkinkan kita mengetahui (atau setidaknya memperkirakan) massa lubang hitam supermasif di pusat galaksi dengan hanya mengetahui bentuk lengan spiral galaksi tersebut, yang berarti siapapun dapat menghitung massa lubang hitam supermasif hanya dengan menggunakan gambar galaksi dan sebuah formula perhitungan.
Banyak usaha penelitian yang telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk menghitung massa lubang hitam supermasif di pusat sebuah galaksi dengan mengukuran tonjolan (bulge) tempat mereka berada. Tapi tonjolan galaksi pun bisa sulit diukur.
Hingga pada tahun 2008, astronom Dr. Marc Seigar dari University of Minnesota Duluth mengusulkan untuk memperpanjang perhitungan ini yang tidak hanya di tonjolan, melainkan juga ke cakram galaksi, mengklaim bahwa lubang hitam dengan massa yang besar dapat menghasilkan lengan spiral galaksi yang lebih rapat.
Lalu, astronom Dr. Ben Davis dari Swinburne University, Australia, mengatakan bahwa karya ilmiah Dr. Seigar menghasilkan sampel hanya 27 galaksi, yang mana hanya lima saja yang benar-benar "ditimbang", sementara yang lain didasarkan pada berbagai ekstrapolasi. Akibatnya, keandalan teknik ini terbuka untuk dipertanyakan.
Menghitung massa lubang hitam dengan lengan spiral galaksi. Kredit: Benjamin Davis |
Meski hasil perhitungannya masih dibatas perkiraan, namun hasilnya adalah formula yang lebih tepat dan meningkatkan validitasnya. "Siapa pun sekarang bisa melihat gambar sebuah galaksi spiral dan segera bisa mengukur seberapa besar massa lubang hitam supermasif di pusatnya," kata Dr. Davis.
Untuk mengetahui bagaimana formulanya, silakan simak jurnal penelitiannya di sini.
Sumber: Swinburne University