Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Hujan Meteor Geminid 2017 Siap Mencapai Puncaknya

Setelah kalah oleh cahaya supermoon pada Desember 2016 silam, Geminid akan kembali bisa diamati dengan nyaman pada tahun 2017 ini. Hujan meteor yang terkenal dengan meteor terangnya ini akan memuncak pada malam tanggal 13 hingga subuh tanggal 14 Desember.
Hujan meteor Geminid tahun 2014. Kredit: Martin Marthadinata
Info Astronomy - Setelah kalah oleh cahaya supermoon pada Desember 2016 silam, Geminid akan kembali bisa diamati dengan nyaman pada tahun 2017 ini. Hujan meteor yang terkenal dengan meteor terangnya ini akan memuncak pada malam tanggal 13 hingga subuh tanggal 14 Desember.

Geminid dianggap sebagai salah satu hujan meteor terbaik setiap tahun, pada puncaknya diperkirakan akan muncul 120 meteor per jam. Namun, intensitas yang tinggi itu hanya berlaku bila Anda mengamatinya di lokasi pengamatan yang gelap gulita, cuaca cerah, jauh dari perkotaan.

Bila mengamati di wilayah perkotaan atau yang telah tercemar polusi cahaya, intensitasnya bisa menurun drastis hingga hanya 10-30 meteor per jam. Dengan begitu, usahakan untuk merencanakan kemping atau berkemah di lokasi yang jauh dari kota bila ingin mengamatinya.

Hujan meteor Geminid sendiri diperkirakan telah terjadi hampir 200 tahun terakhir. Menurut catatan yang diketahui, pengamatan Geminid pertama yang tercatat pada tahun 1833 dari sebuah sungai di Sungai Mississippi.

Titik radian hujan meteor Geminid. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org
Sejak saat itu, intensitas Geminid bukannya menurun, melainkan selalu menguat. Itu karena gravitasi Jupiter telah menarik arus partikel dari sumber hujan meteor ini, asteroid 3200 Phaethon, yang menjadikannya lebih dekat ke Bumi selama berabad-abad.

Jam Berapa?

Pertanyaan ini sering terlontar bila kami menginformasikan adanya peristiwa hujan meteor. Dan beruntunglah Anda yang gemar membaca, kami akan berikan jawabannya di artikel ini.

Pengamatan hujan meteor Geminid bisa dimulai pukul 23.00 waktu setempat daerah Anda pada tanggal 13 Desember 2017. Geminid, seperti namanya, memiliki titik radian di rasi bintang Gemini, yang ciri khasnya memiliki dua bintang terang, Castor dan Pollux.

Titik radian adalah titik khayal di mana hujan meteor seolah muncul. Untuk titik radian Geminid, pada pukul 23.00 waktu setempat daerah Anda, ia akan berada pada ketinggian sekitar 33 derajat cari cakrawala timur laut, persis seperti pada gambar di atas.

Meskipun meteor akan seolah muncul dari titik radian ini, meteor-meteor juga dapat muncul di seluruh penjuru langit. Namun untuk mendapatkan pengamatan terbaik, temukan saja rasi bintang Gemini. Pengamatan tidak memerlukan teleskop, namun justru butuh lokasi pengamatan dengan medan pandang luas tanpa cahaya sedikitpun.

Temukan tempat yang nyaman untuk berbaring di tanah, jauh dari lampu dan idealnya di area langit gelap. Bawa selimut atau berpakaian hangat karena Anda akan mengamati di tengah dinginnya malam. Adaptasi mata Anda dengan gelapnya langit malam sekitar 20-30 menit untuk mendapatkan meteor pertama Anda.

Mengapa Bisa Terjadi?

Apakah ini kembang api dari NASA? Tentu bukan. Geminid berasal dari debris yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon, sebuah asteroid yang mungkin telah mengalami tabrakan dengan benda lain di masa lalu sehingga menghasilkan arus partikel di sepanjang orbitnya. Ketika Bumi melintasi bekas orbit asteroid ini, arus partikel tadi masuk ke atmosfer, lalu menciptakan hujan meteor.

Asteroid ini mengorbit Matahari setiap 1,4 tahun. Kadang-kadang mendekati Bumi (pada jarak yang aman) dan juga melewati sangat dekat dengan Matahari.

Ukuran debris dari asteroid 3200 Phaethon saat memasuki atmofer Bumi sebagai hujan meteor sangatlah kecil, mulai dari sebesar bola kasti sampai sebesar pasir. Dengan begitu, mereka akan terbakar habis di atmosfer sebelum sempat jatuh menimpa atap rumah Anda.

Jadi, semoga cuaca cerah saat puncaknya nanti. Selamat berburu meteor!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com