Ilustrasi titik radian hujan meteor Orionid. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org |
Tahun ini, sayangnya puncak hujan meteor Orionid yang terjadi pada tanggal 21 Oktober 2016 akan bertepatan dengan fase Bulan Bungkuk. Dengan begitu, meteor-meteor yang redup bisa saja menjadi lebih redup karena kalah oleh cahaya Bulan yang terang.
Dengan adanya Bulan yang terletak hanya beberapa derajat di atas rasi bintang Orion, tahun ini sepertinya akan cukup sulit dan menantang untuk berburu meteor-meteor pada hujan meteor Orionid. Tapi bukan berarti tidak akan muncul meteor, bagi Anda yang penyabar mungkin akan tetap berkesempatan melihat banyak meteor.
Ingat juga bahwa dibutuhkan sekitar dua puluh hingga empat puluh menit untuk mata Anda beradaptasi dengan kegelapan malam.
Setiap hujan meteor memiliki titik radian, atau titik di langit di mana seolah hujan meteor ini muncul. Untuk hujan meteor Orionid, tentu titik radiannya adalah rasi bintang Orion. Menemukannya cukup mudah, sebab rasi bintang Orion memiliki ciri khas tiga bintang sejajar seperti pada foto kedua di atas.
Tapi Anda tidak perlu terus-menerus melihat ke arah rasi bintang Orion untuk melihat lesatan meteor. Sebab meteor-meteor akan terlihat selebar 30 derajat atau lebih dari titik radiannya. Dan ingat, meteor-meteor melesat dari dan ke segala arah. Jadi meteor akan muncul di semua area langit!
Itu sebabnya cara terbaik untuk melihat hujan meteor dibutuhkan lokasi pengamatan yang medan pandangnya luas, seperti di atas pegunungan atau di tengah lapangan. Hujan meteor juga tidak perlu diamati lewat teleskop, karena teleskop hanya akan membuat pandangan langit menjadi menyempit.
Komet Halley. Kredit: NASA |
Meteor-meteor pada hujan meteor Orionid sendiri berasal dari puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Halley. Objek pada foto ketiga di atas bukanlah meteor, melainkan komet Halley yang kami maksud. Komet legendaris ini terakhir kali mengunjungi Bumi pada tahun 1986. Sekitar tanggal 20–22 Oktober, orbit Bumi memotong orbit komet Halley, sehingga puing-puing sisa komet memasuki atmosfer Bumi karena tarikan gravitasi planet kita.
Jadi, selamat menyambut puncak hujan meteor Orionid!