Info Astronomy — Menjelang akhir 2012, masyarakat dunia ramai membicarakan soal kiamat. Sebab, ada rumor yang mengatakan 21 Desember 2012 merupakan akhir dari kehidupan Bumi. Isu itu muncul dari ramalan suku Maya.
Kabar akhir dunia ini memang santer didengar. Namun, tak semua orang percaya akan perkiraan suku Maya. Misalnya, saja warga Belanda. Di Negeri Kincir Angin, penduduk tidak begitu saja tertipu dengan ramalan kiamat karena mereka memiliki kebiasaan membaca. Berbanding terbalik dengan penduduk Indonesia.
Seperti Vetta Kruijmelen, seorang mahasiswa Fakultas Sosial, Universitas Utrecht, Belanda. Kala ditanya soal kiamat pada 21 Desember 2012, pria 21 tahun ini sontak menjawab, "Onzin!" Dalam bahasa Belanda, onzin berarti omong kosong.
Ketidakpercayaan akan ramalan suku Maya juga diungkapkan lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA. Astronom dan ilmuwan NASA David Morrison mengunggah sebuah video di Youtube yang berisi "sanggahan detail atas lima skenario kiamat".
Lima skenario yang dimaksud, misalnya, peluang adanya serangan meteor, sengatan api matahari, dan perpecahan kutub akibat magnet Bumi yang berotasi terbalik
Berdasarkan prediksi kalender suku Maya, dunia bakal berakhir pada 21 Desember 2012. Suku bangsa yang dikenal mahir ilmu falak dan sistem perhitungan masa ini menyebutkan bila di hari itu, gelombang galaksi besar akan datang. Akibatnya, semua aktivitas di muka bumi macet.
Namun, suku Maya sendiri menolak setiap gagasan bahwa dunia akan berakhir. Pedro Celestino Yac Noj, seorang sesepuh Maya, membakar biji dan buah untuk menandai akhir dari kalender tua di sebuah upacara di Kuba.
"Tanggal 21 adalah untuk memberikan terima kasih dan rasa syukur dan menyambut 22 siklus baru, fajar baru," katanya. Kalender boleh berakhir, tapi tahun baru segera muncul. Selamat Tahun Baru Suku Maya! [tempo]