Gunung Sharp di Mars dengan warna langit yang diubah. Kredit: NASA |
Menurut ilmuwan juga, itu adalah alasan utama robot penjelajah Curiosity mendarat di sana pada Agustus 2012 lalu.
"Tugas kami bukanlah menutupi adanya danau di Kawah Gale, tapi memberitahu jika sebagian besar materi di Gunung Sharp telah terbentuk secara besar-besaran oleh angin," kata Kevin Lewis, dari Princeton University dalam sebuat pernyataan.
Gunung yang misterius
Curiosity, robot penjelajah Planet Mars, telah mendarat di sana sejak Agustus tahun 2012 dan sejak saat itu pula memulai dua tahun misinya mencari apakah Mars layak untuk kehidupan mikroba.
Usaha Curiosity tersebut ternyata berhasil, tim Curiosity telah mengidentifikasikan jika daerah di Mars yang bernama Teluk Yellowknife mendukung kehidupan jutaan tahun yang lalu.
Curiosity yang telah mengidentifikasi Teluk Yellowknife tersebut rasanya belum puas, ia digerakan menuju target misinya, yaitu Gunung Sharp.
Di Gunung Sharp, tim menemukan sesuatu berupa bagaimana gunung itu tebentuk
Temuan ini konsisten dengan hasil dari model komputer tim, yang menunjukkan bahwa angin bertiup menuruni lereng kawah Gale lalu membangun gundukan di tengah kawah dan meninggalkan daerah dekat tepi yang relatif kosong.
Jadi Gunung Sharp mungkin bukan sisa-sisa erosi dari gundukan yang lebih besar yang pernah ada di kawah Gale dari tepi ke tepi.
Studi baru ini telah diterbitkan ke Jurnal Geologi.