Matahari di siang hari. Kredit: Riza |
Penelitian mengungkap, di abad ke-20, temperatur Bumi secara global 0,4 derajat celsius lebih tinggi dari 500 tahun sebelumnya. Hanya Antartika yang tidak menyesuaikan dengan tren ini. Sementara itu, dari tahun 1970-2000, Bumi mencapai suhu terpanas dalam 1.400 tahun terakhir.
Penelitian sebelumnya mengungkap bahwa pemanasan pada abad ke-20 terkait dengan gas rumah kaca dari bahan bakar. Pemanasan terus terjadi hingga tahun 1970 seiring dengan level karbon dioksida yang ikut meningkat.
Penyebab Suhu Panas Ekstrem di Indonesia
Dalam tiga hari terakhir ini, cuaca ekstrim hampir melanda sebagian wilayah Indonesia. Bahkan, cuaca di sebagian wilayah di Indonesia seperti Medan mencapai 36,3 derajat Celcius.
Cuaca ekstrim ini disebabkan pergerakan suhu matahari yang berada di belahan bumi utara, sehingga pemanasan sangat efektif. Kondisi ini diperparah embusan angin pada lapisan atas mempunyai kecenderungan pola menyebar sehingga pembentukan awan menjadi sangat sulit dan sinar matahari langsung memanggang bumi.
Panasnya suhu Bumi tidak diebabkan oleh badai matahari atau angin matahari. Badai atau angin matahari saat menerjang Bumi akan dialihkan ke wilayah kutub oleh lapisan medan magnetik Bumi. Hal tersbut justru membuat fenomena lain yang lebih indah, yaitu aurora.
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik Bumi dengan pertikel bermuatan dari Matahari (angin surya).