Hujan meteor dari luar angkasa. Kredit: NASA |
Hujan meteor June Bootids tadi malam berlangsung mulai pukul 21.00 waktu setempat pada 27 Juni 2013, dan berkahir pada pukul 02.00 waktu setempat pada 28 Juni 2013. Kenapa berakhir? Karena titik radiannya sudah tenggelam.
Sebenarnya, hujan meteor June Bootids (dan yang lainnya) bisa diamati di seluruh permukaan Bumi. Aneh jika Anda bertanya apakah daerah Anda bisa mengamatinya atau tidak.
Tim Info Astronomy yang berada di beberapa daerah di Indonesia berhasil mengamati beberapa meteor kecil yang melintas tadi malam.
Dari Aceh, Sumatera Utara, rekan kami melaporkan ia melihat 10 hingga 18 meteor per jamnya di langit. Rekan kami menggunakan metode cari bintang, yakni mencari bintang paling cemerlang di titik radian.
Hujan meteor June Bootids titik radiannya di rasi bintang Bootes, yang mana bintang paling cemerlang di rasi bintang tersebut adalah Arcturus. Setelah menemukan Arcturus, rekan kami memantau terus lokasi langit tersebut dan menemukan beberapa meteor.
Berbeda dengan di Makassar, Sulawesi Selatan, rekan kami di sana hanya memperoleh 4 meteor saja. Meteor-meteor tersebut, menurut laporannya, bergerak sangat cepat dan sedikit redup.
Dan di Jakarta, kami tidak mengadakan pengamatan. Karena langit Jakarta tidak mendukung untuk pengamatan hujan meteor. Iya, polusi cahaya dan udara adalah faktor penghalangnya.
Hujan meteor berikutnya akan terjadi satu bulan mendatang, stay tune!