Bulan di siang hari. Kredit: ShahGazer Astrophotography |
Kadang-kadang kita bisa melihat Bulan saat Matahari sudah tinggi. Meskipun hal ini normal, tapi tetap saja menjadi pertanyaan mengapa bisa muncul Bulan saat di siang hari? Salah satu kesalahan konsep dari astronomi terbesar adalah mengganggap Bulan bertolak belakang lurus dengan Matahari di angkasa.
Padahal dalam kenyataannya, Bulan dan Matahari dalam posisi seperti itu hanya sekali dalam satu perputaran Bulan, yakni ketika fase Bulan Purnama, tepatnya saat Bulan berkedudukan 180 derajat dari Matahari.
Selain dari fase Bulan Purnama, posisi Bulan bisa antara 0 hingga 180 derajat. Saat bulan Purnama posisinya tepat saling bertolak belakang. Ini berarti Bulan terbit saat Matahari tenggelam dan sebaliknya.
Sementara ada dua hal yang menyebabkan Bulan bisa dilihat saat siang hari. Pertama cahaya Bulan cukup terang untuk menembus langit biru kita. Hal itu sama saja seperti peluang melihat planet Merkurius, Venus dan Jupiter saat siang hari dengan menggunakan teleskop.
Sedangkan kemungkinan kedua Bulan cukup tinggi di langit sehingga bisa terlihat. Akibat rotasi Bumi, bulan di atas horison sekitar 12 jam setiap 24 jam. Karena 12 jam ini tidak selalu 12 jam siang hari sehingga ada peluang untuk melihat Bulan di siang hari rata-rata selama 6 jam.