Wahana Soyuz baru miliki Rusia. Kredit: Koichi Wakata |
Ada yang menarik dari kapsul antariksa ini, di bagian bawahnya terdapat lukisan seperti batik. Namun kata Wakata, lukisan ini untuk memperingati Olimpiade Sochi di Jepang.
Program penerbangan luar angkasa Soyuz dimulai pada awal 1960-an sebagai bagian dari program Luna yang bertujuan untuk menempatkan seorang kosmonot Uni Soviet di Bulan. Kapsul luar angkasa Soyuz dan roket Soyuz adalah bagian-bagian dari program ini.
Soyuz tidak ikut dihapuskan seperti program Luna dan kemudian berkembang menjadi berbagai proyek (baik militer maupun sipil), yang sebagian besar berhubungan dengan stasiun luar angkasa.
Tahun 2011, akibat dari pemberhentian program pesawat ulang alik Amerika Serikat, Endeavour dan Enterprise, Soyuz menjadi salah satu alat transportasi yang digunakan astronot Amerika untuk ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).
Tahun 2011, akibat dari pemberhentian program pesawat ulang alik Amerika Serikat, Endeavour dan Enterprise, Soyuz menjadi salah satu alat transportasi yang digunakan astronot Amerika untuk ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).
Umumnya penerbangan dari Bumi ke ISS memakan waktu kurang lebih sekitar 50 jam, tetapi dengan cara baru, menggunakan manuver balistik, Soyuz berhasil memperpendek lintasan penerbangan.
Sebelum mengirim misi berawak yang terdiri dari 1 Astronot Amerika dan 2 Kosmonot Rusia ini, badan penerbangan Rusia telah berhasil melakukan pengiriman tiga kargo melalui jalur cepat ini.
Sampai hari ini, sudah ada 100 misi penerbangan berawak ke luar angkasa dengan Soyuz, dan kapsul baru ini akan menjadi yang ke-101.
Sedangkan misi tak berawak dengan Soyuz sudah 26 kali, dan 1 diantaranya gagal.
Oleh Riza Miftah Muharram
Disunting oleh Rima Karimah