Ilustrasi. Kredit: SPACE |
Teori yang berbeda diungkapkan oleh Thomas Sotiriou, fisikawan dari International School for Advanced Studies (SISSA) yang menyatakan bahwa lubang hitam tidak mungkin seperti itu. Lubang hitam haruslah lebih "kotor".
Mengacu pada model lama yang ada (model Roy Kerr), lubang hitam didefinisikan dalam dua kuantitas, yakni massa dan momentum sudut (kecepatan rotasi lubang hitam).
Setelah hal pemicunya runtuh atau musnah (seperti bintang bermassa besar) maka ia akan runtuh ke dalam dan menghilang selamanya.
Yang tersisa hanyalah lubang hitam yang diam dan terlihat tenang dengan bagian tepi yang hampir tidak ada fitur spesifik. Massa dan momentum sudut samping terlihat sama.
Itulah yang menyebabkan fisikawan Thomas Sotiriou menyatakan tidak mungkin lubang hitam seperti itu.
"Lubang hitam menurut perhitungan kami memiliki fitur yang mirip seperti rambut di tepinya," ungkap Thomas.
Selain Thomas Sotiriou, ada fisikawan lain yang menyatakan hal serupa. Diantaranya adalah John Wheeler yang menyatakan bahwa lubang hitam memiliki rambut. Tentu bukan rambut pada artian sebenarnya.
Menurutnya massa dan momentum sudut hanyalah salah satu cara yang diperlukan untuk menggambarkan lubang hitam. "Meskipun model yang dibuat oleh Kerr "botak" yang sesuai dengan Relativitas Umum, tapi tidak sesuai dengan teori Einstein lainnya seperti teori tensor-scalar," tambah Thomas.
Oleh Adi Saputro, Astronomi.us
Disunting seperlunya oleh Vinny Apriani