![]() |
Aurora ungu di AS. Kredit: Mike Taylor |
Aurora ini dipotret oleh astrofotografer bernama Mike Taylor pada malam 18 Februari 2014, ketika aurora yang terang terlihat agak ke selatan langit.
Aurora adalah cahaya yang memendar di langit yang hanya nampak di Kutub Utara dan Selatan Bumi saja. Pendaran caya aurora berasal dari sabuk radiasi Van Allen.
Sabuk radiasi Van Allen merupakan daerah yang memiliki partikel energi terbesar dari angin Matahari yang berhembus menjauhi inti Matahari dan ditangkap oleh medan magnet Bumi.
Sabuk radiasi Van Allen bagian luar bermuatan proton, sedangkan bagian dalamnya bermuatan elektron. Saat terjadi aurora, elektron-elektron menuju ke arah Bumi dengan gerakan spiral, terutama ke arah kutub di sepanjang garis medan magnet.
Sabuk radiasi Van Allen bagian luar bermuatan proton, sedangkan bagian dalamnya bermuatan elektron. Saat terjadi aurora, elektron-elektron menuju ke arah Bumi dengan gerakan spiral, terutama ke arah kutub di sepanjang garis medan magnet.
Selanjutnya mereka bertemu dengan ion-ion yang terdapat di dalam thermosfer, sehingga menghasilkan emisi cahaya.
Cahaya pada aurora diemisikan antara ketinggian terbawah (80-105 kilometer) hingga level teratas (200 kilometer) di atas permukaan Bumi.
Indonesia yang ada di wilayah khatulistiwa tidak bisa mengamati aurora karena medan magnet Bumi (salah satu pemicu terbentuknya aurora) hanya ada di kedua kutub Bumi saja.