Kredit: Arif Munawwar Ahadi |
Lokasi foto ini berada di Masjid Al Iklhas, Leupung, Aceh Besar, Indonesia. Dipotret pada saat menjelang adzan Subuh atau sekitar pukul 4 dinihari.
"Sebuah potret malam yang menakjubkan. Dalam pandangan malam dari Leupung, Aceh Besar pada sekitar pukul 4 dinihari Anda dapat melihat Bima Sakti bersinar di senja pagi!" Tulisnya dalam kirimannya.
Melihat Bima Sakti
Di langit malam, seperti di foto Arif, galaksi Bima Sakti terlihat bagai pita kabut bercahaya putih yang membentang pada bola langit.
Pita kabut atau "aura" cemerlang ini sebenarnya adalah kumpulan jutaan bintang dan juga sevolume besar debu dan gas yang terletak di piringan atau bidang galaksi. Pita ini tampak paling terang di sekitar rasi Sagitarius, dan lokasi tersebut memang diyakini sebagai pusat galaksi.
Kita tidak bisa mengamati galaksi Bima Sakti dengan mata telanjang begitu saja, ini dikarenakan galaksi Bima Sakti terlalu redup.
Tidak percaya? Galaksi Bima Sakti selalu muncul tiap malam, jika Anda tidak melihatnya berarti benar, kenampakannya redup. Atau Anda tinggal di perkotaan yang tingkat polusi cahayanya sudah tidak tertolong.
Cara mengamatinya adalah, dengan memotretnya. Tentunya dengan teknik dan alat fotografi yang mendukung. Seperti kamera DSLR.
Syarat Memotret Bima Sakti
- Hindari polusi cahaya, carilah lokasi motret Bima Sakti ke daerah pegunungan yang jauh dari polusi lampu-lampu kota, karena cahaya lampu membuat Bima Sakti terlihat redup.
- Hindari AWAN, karena awan membuat Bima Sakti terhalang dan tidak kelihatan.
- Cari foreground yang bagus agar foto Bima Sakti Anda lebih terlihat dramatis, misal celah perbukitan, lereng-lereng tebing atau masjid seperti foto Arif di atas.
Pengaturan kamera untuk memotret Bima Sakti:
- Gunakan diafragma terbesar di kamera Anda, misal : F/2.8 atau F/3,5
- Gunakan speed terendah, dalam hal ini 30 detik. Jangan gunakan speed melebihi 30 detik, seperti 40s, 60s atau 90s, karena semakin lama rana terbuka, membuat bintang kelihatan bergaris (seperti motret star trail ).
- Gunakan cable release dan tripod utk menghindari gambar jadi blur.
- Gunakan ISO maksimal 1250.
- Hindari menggunakan format JPEG, tapi gunakan format RAW untuk motret Bima Sakti, supaya fotonya lebih tajam/bagus dan enak untuk diedit nanti di PS atau di Lightrrom.
- Gunakan manual fokus dan infinity untuk mendapatkan tajam maksimal.
- Mulailah memotret.