Roket yang bakal diluncurkan Indonesia dan Rusia. Kredit: Mikhail Tsyganov |
Roket yang merupakan bagian dari proyek Air Launch tersebut akan diluncurkan dari Biak, Papua. Wakil Menteri Perkembangan Ekonomi Federasi Rusia Aleskey Likhachev menyatakan saat ini koordinasi dasar di Papua sudah dilaksanakan dan negosiasi pembiayaan proyek tengah berlangsung.
Polet tidak diluncurkan dari permukaan Bumi, melainkan dari ketinggian 10 kilometer di atas permukaan laut.
Roket tersebut akan diangkut oleh Ruslan, pesawat terbang terbesar di dunia dan kemudian akan diluncurkan saat pesawat itu tengah mengudara. Hal itu akan menekan biaya peluncuran hingga dua kali lebih rendah.
Peluncuran Satelit
Peluncuran satelit akan dilakukan di Pulau Biak, Papua, yang hanya bersudut dua derajat dari garis khatulistiwa.
Dengan kecepatan rotasi bumi 0.4 kilometer per detik, maka biaya pengiriman satelit ke orbit menjadi lebih murah, karena putaran bumi sendiri yang akan mendorong satelit menuju orbit.
Air Launch dapat berfungsi sebagai sistem tanggap darurat. Bayangkan saat para astronom menemukan asteroid yang datang mendekati Bumi tanpa diduga, Air Launch dapat menjadi satu-satunya sistem yang dapat mengatasi ancaman tersebut.
Sistem ini akan menghancurkan asteroid berkeping-keping dalam dalam waktu sekitar lima hari setelah penemuan. Namun itu semua dapat dilakukan jika infrastrukturnya sudah dibangun dan berbekal roket ini.
Semoga misi ini sukses!