Ilustrasi wahana antariksa Rosetta di luar angkasa. Kredit: ESA |
Wahana antariksa nirawak ini sengaja diaktifkan kembali sebagai persiapan untuk tahap akhir misi panjang mengejar komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.
Awalnya yang dikejar adalah komet P46 (Wirtanen) yang direncanakan bertemu pada tahun 2011. Tapi tertunda setelah masalah muncul di roket Ariane 5 pada Desember 2012.
Target kemudian dipindah ke komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Penonaktifan Rosetta pada 2011 juga dimaksudkan untuk menghemat energi sebelum melanjutkan misi terakhir.
"Saya rasa ini adalah waktu terpanjang dalam hidupku," kata Andrea Accomazzo, manajer operasi pesawat ruang angkasa di ruang kontrol misi ESA, Jerman.
Para peneliti akan mengambil alih kembali Rosetta, di mana prosedurnya diperlambat 45 menit untuk memberikan waktu agar sinyal dapat terkirim dari luar angkasa.
Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko dari jarak 5 s/d 2 km. Kredit: ESA |
Rosseta akan terbang dengan serangkaian manuver rumit untuk mengamati komet berdiameter empat kilometer dan terdiri dari bongkahan es itu.
Kemudian, Rosseta akan mendaratkan roket penyelidik Philae ke atas permukaan es pada komet. Pendaratan ini ditujukan untuk menggali sampel dan menganalisis asal usul tata surya.
Joel Parker dari Southwest Research Institute, Colorado, Amerika Serikat menambahkan, meskipun telah diluncurkan hampir satu dekade lalu, namun Rosseta dan roket Philae masih tergolong canggih.
Institut telah mengembangkan kamera khusus yang disebut ALICE, yang bisa mendetkesi bahan kimia berbeda dalam kandungan komet.
Para ilmuwan berharap misi angkasa ini akan membantu mereka memahami komposisi komet sehingga dapat menemukan lebih banyak tentang asal-usul dan evolusi tata surya makhluk hidup.
Komet dianggap sebagai benda terbang yang tak termakan waktu karena pada dasarnya tidak berubah selama 4,6 miliar tahun terakhir.
Para ilmuwan berharap misi angkasa ini akan membantu mereka memahami komposisi komet sehingga dapat menemukan lebih banyak tentang asal-usul dan evolusi tata surya makhluk hidup.
Komet dianggap sebagai benda terbang yang tak termakan waktu karena pada dasarnya tidak berubah selama 4,6 miliar tahun terakhir.
Para ilmuwan juga memperkirakan bahwa komet sebagai asal usul terbentuknya air pada beberapa planet. Seperti halnya asteroid, komet juga berpotensi menimbulkan ancaman bagi kehidupan di Bumi.