Pusat galaksi IC5063 tempat lubang hitam meletuskan gas secepat cahaya. Kredit: NASA |
Mereka mengatakan studi baru mereka memperdalam pemahaman kita tentang masa depan galaksi Bima Sakti.
Menggunakan Very Large Telescope milik Europan Southern Observatory di Chile, mereka telah menemukan bahwa molekul gas hidrogen telah diletuskan galaksi IC5063 dengan kecapatan hampir secepat cahaya, yakni 1 juta kilometer per jam.
Sebuah lubang hitam supermasif di pusat galaksi ini diduga yang meletuskan gas tersebut. Penelitian ini dipublikasikan secara online pada 6 Juli 2014 di jurnal Nature.
Evolusi Galaksi
Hal ini terkait dengan evolusi galaksi karena gas yang dikeluarkan adalah gas dingin, yang dibutuhkan untuk membentuk bintang baru.
Ketika galaksi melontarkan gas dengan cara ini, tingkat pembentukan bintang bisa menjadi terbatas, menghambat evolusi galaksi.
Semua ini telah menjadi bagian dari pengetahuan astronomi untuk beberapa waktu belakangan, dengan arus keluar gas dari pusat galaksi bertindak sebagai bahan utama dalam model teoretis dari evolusi galaksi.
Studi baru ini memberikan bukti pertama langsung bahwa arus molekul dipercepat oleh jet energik elektron yang bergerak mendekati kecepatan cahaya. Jet tersebut didorong oleh lubang hitam supermasif pada pusat galaksi.
Clive Tadhunter, yang memimpin penelitian, mengatakan, "Sebagian besar gas dalam arus letusan ini adalah dalam bentuk molekul hidrogen, yang rapuh dalam arti bahwa gas tersebut akan hancur pada energi yang relatif rendah."
"Temuan ini membantu kita lebih memahami bagaimana nasib akhir galaksi kita, Bima Sakti, yang akan bertabrakan dengan galaksi tetangga Andromeda sekitar 5 miliar tahun mendatang."
Clive menambahkan, ketika tabrakan galaksi Bima Sakti dan Andromeda terjadi, molekul gas akan jatuh ke pusat galaksi dari sisa-sisa tabrakan.
Sementara itu, jet yang berasal dari lubang hitam supermasif di kedua pusat galaksi (Bima Sakti dan Andromeda) akan menyatu dan menjadi lebih besar massanya.