Gambar pertama yang dikirim wahana pengorbit Planet Mars milik India. Kredit: ISRO |
India menjadi satu-satunya negara yang sukses mencapai planet merah itu dalam misi Mars perdananya, sekaligus menjadi negara Asia pertama yang menerbangkan pesawat ke Mars.
Didampingi Perdana Menteri India Narendra Modi, ilmuwan antariksa di pusat kendali di Bangalore mengumumkan satelit bernama Mangalyaan telah memasuki orbit Mars di ujung perjalanan selama 10 bulan.
Proyek Mangalyaan—yang berarti “pesawat Mars” dalam bahasa Hindi—menelan biaya $74 juta atau sekitar Rp884 miliar.
Pesawat ini menjadi yang termurah dibandingkan misi Mars lain. Amerika Serikat mengeluarkan $671 juta untuk mengirim satelit Maven ke orbit Mars. Maven sampai di planet merah hari Minggu silam.
Bulan Juni lalu, Modi mengatakan ongkos yang dikeluarkan India untuk perjalanan Mars lebih murah ketimbang anggaran film “Gravity” buatan Hollywood.
Hari Rabu, dalam pidato di hadapan ilmuwan Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) ia menyatakan telah menjadi saksi sejarah.
Mangalyaan berhasil mengirimkan gambar pertamanya yang dipotret di atas orbit Planet Mars pada 25 September 2014. Foto tersebut dikicaukan akun Twitter @MarsOrbiter milik ISRO.
The view is nice up here. pic.twitter.com/VmAjNI76lm
— ISRO's Mars Orbiter (@MarsOrbiter) September 25, 2014
Misi Mangalyaan hanya memakan waktu empat tahun dari studi kelayakan hingga tibanya pesawat di orbit Mars.
Pesawat dengan beban muat 15 kilogram itu membawa lima instrumen. Satelit itu kini akan memantau permukaan planet, antara lain untuk menentukan keberadaan metana.
Tujuan utama misi ini adalah mengukur kemampuan teknologi India. Kini, langkah berikutnya adalah pendaratan di Bulan, lalu mungkin misi berawak, kata Kopillil Radhakrishnan, kepala ISRO, kepada televisi India NDTV pada Selasa.
Proyek ini tak lepas dari kritik. Sejumlah pihak mempertanyakan untuk apa India memiliki program antariksa, ketika 40% anak kekurangan gizi. Namun, pihak lain berpendapat kemajuan antariksa akan mendorong inovasi di Bumi.