Ilustrasi planet "saturnus-super" J147b. Kredit: Ron Miller |
Bintang yang para astronom amati bernama J1407, adalah bintang deret utama berupa katai oranye yang bejarak sekitar 116 tahun cahaya dari Matahari.
Selama 57 hari di musim semi tahun 2007, bintang J1407 menjalani "serangkaian gerhana kompleks" yang menegaskan tim astronom internasional merupakan hasil dari gerhana planet sistem cincin raksasa yang diberi nama J1407b.
"Planet ini jauh lebih besar dari Jupiter, dan sistem cincinnya sekitar 200 kali lebih besar dari sistem cincin Saturnus hari ini," kata Eric Mamajek, profesor fisika dan astronomi di University of Rochester di New York. "Anda bisa menganggapnya sebagai semacam Saturnus-Super."
Pengamatan dilakukan melalui program SuperWASP, yang menggunakan teleskop berbasis darat untuk mengamati peredupan bintang karena transit Saturnus-Super ini.
Studi pertama dari gerhana dan kemungkinan adanya sistem cincin diterbitkan pada tahun 2012, yang dipimpin oleh Mamajek.
Analisis lebih lanjut oleh tim astronom internasional memperkirakan jumlah struktur cincin utama jumlahnya adalah 37. Sistem cincin ini membentang sejauh 180 juta kilometer! Dibandingkan dengan cincin Planet Saturnus yang hanya membentang 127.000 kilometer.
"Jika kita bisa mengganti cincin Saturnus dengan cincin Planet J1407b," kata Matthew Kenworthy dari Leiden Observatory di Belanda, "Kita bisa melihatnya dengan jelas di langit malam dan bahkan kenampakannya lebih besar dari Bulan Purnama."
Planet ekstra surya J1407b sendiri diperkirakan memiliki 10 hingga 40 kali massa Jupiter --secara teknis, objek ini seharusnya disebut katai coklat.
Laporan tim astronom internasional dari J1407b ini telah dipublikasikan di Astrophysical Journal.