Baju astronot Z-2 yang nantinya akan dipakai manusia di Mars dan akan diujicoba pada ISS tahun 2020. Kredit: NASA |
Sayangnya, baju astronot yang digunakan astronot pada Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tidak cocok untuk penjelajahan keluar Bumi. Maka dari itu harus diganti untuk memudahkan pekerjaan-pekerjaan eksplorasi.
Nilai minus dari rancangan baju astronot ISS saat ini adalah baju tersebut dirancang untuk bekerja di gravitasi mikro. Baju astronot saat ini akan membuat sulit bergerak bahkan berjalan di lingkungan dengan gravitasi yang besar.
Mobilitas yang lebih baik sangat diperlukan untuk melakukan penelitian lapangan, kata Amy Ross, salah satu peneliti di NASA Johnson Space Center (JSC) di Houston, Amerika Serikat. Setelan baju astronot masa depan akan memakai desain yang digunakan dalam program Apollo, namun lebih canggih dan modern.
Kuncinya adalah, baju astronot masa depan ini akan memberikan fleksibilitas lebih baik bagi tubuh saat berada di asteroid atau planet lain selain Bumi, juga memungkinkan astronot menekuk, berputar dan bergerak untuk mengambil batu dan sampel lainnya di Mars atau objek semesta lian.
Ross mengatakan prototype dari baju astronot yang disebut Z-2 ini akan rampung pada September 2015 mendatang. Setelah itu, Z-2 akan diuji coba di kolam renang raksasa di Neutral Buoyancy Laboratory, yaitu tempat para astronot latihan spacewalk sebelum mereka ke luar angkasa.
NASA juga berencana untuk membangun prototype yang lebih canggih yang disebut Z-3, baju astronot Z-3 ini akan dapat terhubung ke sistem pendukung kehidupan portabel untuk menjaga astronot tetap hidup di ruang angkasa. Pengujian untuk Z-3 di ruang diperkirakan berlangsung di ISS sekitar tahun 2020 atau 2021.