Observatorium Bosscha. Kredit: Dokumen Info Astronomy |
Sebelumnya Arisdiyo yang didampingi oleh pejabat dari LAPAN dan pakar astronomi dari ITB dan Boscha, berkunjung ke rumah dinas Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Bupati Kabupaten Kupang, Ayub Titu Eki, dan Rektor Universitas Nusa Cendana.
Pada kunjungan tersebut, Arisdiyo menyampaikan rencana LAPAN untuk membangun Observatorium Nasional dan Science Center di Kupang. Kota ini dipilih karena berdasarkan hasil survey oleh pakar astronomi ITB, langit Kupang masih jernih, bebas polusi asap, kabut, dan cahaya.
Sebenarnya, Indonesia telah memiliki observatorium Bosscha di Lembang, Bandung. Namun, menurut pakar astronomi ITB, Prof. Taufik Hidayat, dan Direktur Observatorium Bosscha, Dr. Mahasena Putra, saat ini Lembang sudah tidak ideal sebagai tempat meneropong bintang.
Hal ini disebabkan, Lembang sudah dipenuhi oleh kabut dan terlalu banyak polusi cahaya di malam hari akibat penerangan lampu. Di samping itu, teropong bintang Bosscha yang dibangun 92 tahun silam sudah terlalu tua dan perlu diperbarui.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur NTT dan Bupati Kupang sangat mendukung rencana tersebut. Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang telah menyediakan lahan seluas 30 Ha di Gunung Timau, Amfoang, untuk observatorium nasional dan lahan seluas 10 Ha di perbukitan Noelbaki untuk dijadikan science center.
Gubernur NTT dan Bupati Kupang berharap, observatorium nasional dan science center ini dapat menjadi ikon yang akan menarik lebih banyak minat wisatawan baik domestik dan asing untuk berkunjung ke NTT.
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan tersebut adalah mengurus status lahan yang disiapkan untuk observatorium nasional. Nantinya, lahan tersebut akan dipinjampakaikan kepada LAPAN setelah mendapat rekomendasi dari Gubernur NTT dan izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.