Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Inilah Cara Kerja New Horizons Mengirim Data ke Bumi

New Horizons mengumpulkan begitu banyak data pada sepasang harddisk 32 GB. Seluruh data New Horizons diperkirakan akan terunduh seluruhnya dalam 16 bulan kedepan. Tapi bagaimana cara kerja agar semua data bisa terunduh, dan mengapa butuh waktu yang begitu lama?
Ilustrasi ketika wahana antariksa New Horizons terbang lintas dekat Pluto. Kredit: NASA, SwRI
Info Astronomy - Wahana antariksa New Horizons milik NASA, seperti yang diketahui, telah berhasil terbang lintas dekat Pluto pada 14 Juli 2015 dan ia terus melanjutkan misi ke Sabuk Kuiper. Citra resolusi tinggi yang menakjubkan dari permukaan Pluto yang dipotret melalui instrumen Long Range Reconnaissance Imager (LORRI) juga sudah dirilis di situs web resmi NASA.

LORRI yang tertanam pada badan New Horizons, bagaimanapun, adalah salah satu dari tujuh instrumen yang mengumpulkan data-data terbaik selama terbang lintas dua bulan lalu. Citra wajah dan permukaan Pluto sendiri hanya berupa data "hidangan pembuka" dari seluruh data yang telah dikumpulkan dengan LORRI.

Data lebih banyak seperti komposisi dan struktur atmosfer Pluto, geologi permukaan planet, interaksi antara Pluto dan angin surya, bahkan debu yang dihasilkan oleh tabrakan asteroid dan objek Sabuk Kuiper lainnya masih menunggu untuk berhasil terunduh oleh kontrol misi di Bumi.

New Horizons mengumpulkan begitu banyak data pada sepasang harddisk 32 GB. Seluruh data New Horizons diperkirakan akan terunduh seluruhnya dalam 16 bulan kedepan. Tapi bagaimana cara kerja agar semua data bisa terunduh, dan mengapa butuh waktu yang begitu lama?

Pertama, data dari New Horizons akan melakukan perjalanan lebih dari 5 miliar kilometer jauhnya, itupun berjalan pada kecepatan cahaya. Satu data gambar dapat membutuhkan waktu hingga 4,5 jam untuk berhasil diunduh kontrol misi di Bumi.

Lalu ada data rate. Data pada instrumen LORRI yang sudah disimpan dalam dua harddisk tadi akan dikirim terlebih dahulu ke solid state recorder, mirip dengan flashdisk untuk dikompresi, diformat ulang, dan lalu dikirim ke Bumi melalui sistem telekomunikasi radio New Horizons yang menggunakan antena selebar 2,1 meter yang memiliki daya output hanya 12 watt.

Dengan jarak yang amat jauh dari Bumi serta antena yang bertenaga lemah, downlink New Horizons menjadi sangat lambat. Dibandingkan kecepatan internet rata-rata dunia yang 100 Mbps, kecepatan internet New Horizons hanya 1 sampai 2 Kbps saja.

New Horizons berkomunikasi dan mengirim data ke pusat kontrol di Bumi melalui gelombang radio frekuensi rendah yang diterima antena radio Deep Space Network. Data yang diterima di Bumi melalui Deep Space Network masih akan dikirim ke Mission Operations Center New Horizons di Johns Hopkins Applied Physics Lab (JHAPL).

Data yang sudah berada di JHAPL akan diolah dan diterjemahkan, ada pula data yang dirilis di situs web resmi mereka. Data yang telah diolah JHAPL masih menjadi data mentah. Science Operations Center di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, akan membuat data ilmiah dari data mentah tadi yang nantinya digunakan sebagai press release NASA.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.