Ilustrasi. Kredit: Shutterstock |
Diamati untuk pertama kalinya pada tanggal 18 Februari 2013, oleh Catalina Sky Survey, sebuah program yang bertugas mengamai Objek Dekat Bumi (Near Earth Objects/NEOs) seperti asteroid yang berpotensi berbahaya ataupun komet.
Potongan sampah antariksa ini diberi nama WT1190F, memiliki lebar hanya beberapa meter dan memiliki kepadatan yang sangat rendah, sekitar sepersepuluh kepadatan air. Dengan kepadatan yang rendah, sudah pasti menunjukkan bahwa sampah antariksa ini adalah buatan manusia, kemungkinan besar berasal dari roket atau satelit.
WT1190F ini memiliki orbit yang sangat eksentrik, ia mengorbit pada jarak berkisar antara lebih dari 600.000 kilometer hingga 36.000 kilometer di atas permukaan Bumi Bumi. Gerakan objek telah secara signifikan dipengaruhi oleh tekanan radiasi Matahari: Sinar cahaya dari Matahari telah mendorong WT1190F lebih dekat ke Bumi, mirip seperti angin mendorong layar sebuah perahu.
Sampah antariksa ini diperkirakan tidak terlalu besar untuk menyebabkan kerusakan, dan bahkan kemungkinan besar akan terbakar habis di atmosfer sebelum jatuh di lautan Bumi. Menurut para astronom di Catalina Sky Survey, sampah antariksa ini akan terlihat bagai meteor yang bisa diamati di langit tengah hari, menyala terang selama beberapa detik.
Para ilmuwan NEO Coordination Center (NEOCC) di ESA (European Space Agency) mengatakan peristiwa jatuhnya sampah antariksa ini adalah kesempatan unik untuk menguji seberapa mampu para astronom untuk berkoordinasi jika ada benda antariksa berbahaya yang mendekati Bumi. NEOCC akan menjalankan kampanye pengamatan di seluruh dunia untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin pada objek ini dalam beberapa pekan mendatang.