Salju di kutub selatan Mars. Kredit: ESA/DLR/FU Berlin, CC BY-SA 3.0 IGO |
Wilayah putih, yang dipotret oleh wahana antariksa Mars Express milik ESA, menampilkan adanya salju yang menutupi Kutub Selatan Planet Merah tersebut. Fitur salju ini terdiri dari air beku dan karbon dioksida beku, hasil dari musim dingin di Mars.
Citra salju di Mars ini dirilis ESA pada bulan September 2015, dan wahana antariksa Mars Express memotretnya pada 25 Februari 2015, atau selama musim panas di belahan Selatan Mars. Wilayah bersalju ini relatif kecil pada saat pertama kali dipotret. Dan selama musim dingin, menurut ilmuwan di ESA, salju-salju ini menyebar ke wilayah halus yang terlihat pada citra di atas.
Sementara itu, Lembaga Antariksa AS (NASA) memiliki 'bukti yang jelas' dari hujan salju karbon dioksida di Mars. Menurut NASA, salju karbon dioksida bisa saja terjadi di mana saja di sistem Tata Surya kita. Karbon dioksida beku, lebih dikenal sebagai 'es kering', membutuhkan suhu sekitar -125 derajat Celcius.
NASA mengatakan salju karbon dioksida di Mars mengingatkan para ilmuwan bahwa meskipun beberapa bagian Mars mungkin terlihat cukup mirip Bumi, Planet Merah nyatanya sangat berbeda. "Ini adalah deteksi definitif pertama dari salju karbon dioksida," kata ilmuwan Paul Hayne dari NASA Jet Propulsion Laboratory.
Salju karbon dioksida turun di kutub Selatan Planet Merah pada musim dingin saja, persis seperti di Bumi. Kehadiran salju karbon dioksida di Mars mungkin telah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu.