Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Erupsi Gunung Rinjani Terlihat dari Luar Angkasa

Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang berada di satelit Aqua milik NASA berhasil memperoleh citra erupsi Gunung Rinjani. Abu vulkanis terlihat melayang ke arah Barat dari Lombok menuju Bali dan Jawa.
Erupsi Gunung Rinjani dari luar angkasa. Kredit: NASA, EO
Info Astronomy - Pada awal November 2015, gunung berapi dengan ketinggian 3.726 meter di Pulau Lombok ini erupsi. Di hari-hari berikutnya, abu vulkanis dari Gunung Rinjani menyelimuti kota dan lahan pertanian di tiga pulau Indonesia dan menutup lalu lintas udara ke sejumlah bandara.

Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) yang berada di satelit Aqua milik NASA berhasil memperoleh citra erupsi Gunung Rinjani. Abu vulkanis terlihat melayang ke arah Barat dari Lombok menuju Bali dan Jawa.

MODIS memotret citra di atas pada pukul 13:00 WITA pada 4 November 2015. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), abu vulkanis naik hingga ketinggian 4 kilometer di atas permukaan laut, atau 1 kilometer di atas kawah Barujari. Abu vulkanis juga menyelimuti tujuh desa di Lombok Utara. Menjelang malam, Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali telah ditutup, men-delay penerbangan untuk sekitar 6.000 penumpang.

"Hingga saat ini, masih terdapat potensi erupsi lanjutan yang diindikasikan dengan terekamnya gempa tremor Hembusan dengan amplituda maksimum 2-3 mm dengan lama gempa 5-10 detik," ucap Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Sementara itu, masyarakat di sekitar Gunung Rinjani dan wisatawan tidak diperbolehkan beraktivitas maupun berkemah di dalam kaldera dan di dalam radius 3 km dari kawah Gunung Barujari yang berada di dalam Kaldera Gunung Rinjani. Meski demikian, Sutopo mengimbau masyarakat tidak perlu panik. "Masyarakat di sekitar Gunung Rinjani diharap tenang dan tetap waspada, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Rinjani," pungkas dia.

Status Gunung Rinjani masih Waspada (level II) yang diberlakukan sejak 25 Oktober 2015 pukul 13.00 WITA. PVMBG terus melakukan pemantauan secara intensif guna mengevaluasi tingkat aktivitas Gunung Rinjani. Hingga saat ini, masih terdapat potensi erupsi lanjutan yang diindikasikan dengan terekamnya gempa tremor hembusan dengan amplituda maksimum 2-3 mm dengan lama gempa 5-10 detik.

Referensi Lanjutan
NASA's Earth Observatory (4 November 2015) Eruption of Mount Rinjani, Indonesia
BNPB (3 November 2015) Gunung Rinjani Meletus
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.