Timeline misi terraforming Planet Mars. Kredit: NASA |
Menurut studi terbaru, Planet Merah kehilangan sebagian besar atmosfer CO2-nya akibat aktivitas Matahari kita yang begitu intens belakangan ini. "Jika itu semua CO2 telah menghilang, maka misi terraform Mars mungkin menjadi mustahil," kata Bruce Jakosky, peneliti utama misi MAVEN NASA, yang telah mempelajari atmosfer Mars dari orbitnya sejak November 2014.
Hasil data dari wahana antariksa MAVEN yang diumumkan pada Kamis (5/11) menunjukkan bahwa gas CO2 di Mars telah menguap, tak lama setelah medan magnet global Mars menghilang sekitar 4,2 miliar tahun yang lalu, angin surya dari Matahari telah melucuti sebagian besar atmosfer planet tetangga Bumi ini.
"Gas ini sudah tidak ada," kata Jakosky tentang CO2 di atmosfer Mars selama konferensi pers NASA utnuk mengumumkan hasil "penemuan besar" MAVEN. "CO2 telah menghilang dari Mars sepenuhnya, sehingga tidak mungkin untuk membawanya kembali."
Seperti yang diketahui, CO2 merupakan salah satu dari empat elemen vital bagi kehidupan Bumi berkembang biak. Tanpa adanya CO2, kehidupan mungkin takkan berkembang. Sementara itu, menghilangnya atmosfer Mars juga berdampak buruk bagi misi kolonisasi, karena keberadaan atmosfer juga penting untuk perlindungan terhadap serangan dari luar angkasa, dalam bentuk materi (meteor) ataupun energi (radiasi).
Namun, NASA tetap berencana untuk manusia pertama di Mars dalam waktu yang relatif dekat, ada atau tidaknya misi terraform bukan jadi masalah untuk NASA. Lembaga Antariksa AS ini sedang mengembangkan sebuah roadmap untuk astronot yang nantinya bakal mengunjungi asteroid lebih dulu di orbit Bulan pada tahun 2025, kemudian "melompat" ke Planet Merah di tahun 2030-an.