Mendiang mantan astronot Dale A. Gardner. Kredit: NASA |
Sattel Technologies (California) membeli satelit Palapa B2 ketika satelit ini masih di orbit Bumi. Karena mereka masih ada kontrak dengan NASA, maka NASA mengirim astronot Dale A. Gardner untuk mengambil satelit Palapa B2 tersebut. Uniknya, sang astronot membawa kertas bertuliskan "For Sale" yang bernada sarkasme. Pengambilan satelit terjadi pada bulan November 1984 pada misi STS-51A.
Sattel lalu juga mengontrak Hughes Aircraft Company (produsen asli satelit ini) dan McDonnell Douglas (penyedia layanan peluncuran) untuk memperbaiki Palapa B2 dan kembali melalukan peluncuran satelit. Namun setelah diperbaiki oleh Hughes Aircraft Company, satelit Palapa B2 kemudian dibeli kembali oleh Perumtel pada tahun 1990 dengan nama Palapa B2R.
Peluncuran Palapa B2R akhirnya dilakukan bulan April 1990 pada misi Delta-6925-8 dan kali ini sukses. Satelit Palapa B2R beroperasi di frekuensi C-band, dan menerima frekuensi dari 5,925 GHz sampai 6,415 GHz dan memiliki transmisi dari 3,7 GHz sampai 4,2 GHz. Satelit ini memancarkan sinyal cukup kuat di Indonesia dan beberapa wilayah dari negara-negara ASEAN termasuk Papua Nugini.
Palapa B2R memiliki diameter 2 meter dan tinggi 3 meter dalam posisi tersimpan. Dengan antena panel surya selebar 1 meter. Satelit ini memiliki panjang 6 meter dengan pesawat luar angkasa. Beratnya 1.525 pon pada awal operasinya di orbit. Dua panel sel surya Palapa B2R menghasilkan 1.100 watt daya listrik.
Fungsi satelit Palapa B2R berakhir pada Desember 2000. Setelah mengakhiri masa fungsinya, pada tahun 2001, Palapa B2R diambil alih oleh operator Amerika Serikat dan diganti namanya menjadi NewSat 1.