Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kredit: NASA |
Astronot pertama yang meluncur ke ISS pada misi Ekspedisi 1, tiba dan masuk ke ISS pada tanggal 2 November 2000. Mereka adalah astronot NASA William Shepherd, serta dua kosmonot Rusia Sergei Krikalev dan Yuri Gidzenko. Bersama-sama, mereka menjadi awak pertama di satelit terbesar buatan manusia tersebut.
''Ada begitu banyak orang-orang yang skeptis akan misi ini,'' kata Kepala NASA pada saat itu, Daniel Goldin, kepada wartawan setelah peluncuran kru pertama pada tanggal 31 Oktober 2000. ''Tapi misi ini telah terjadi, di sini. Manusia akan selalu ke luar angkasa mulai saat ini, dan kemudian kita akan ke Mars, kembali ke Bulan dan membangun basis di asteroid.''
Michael Foale, astronot keturunan Inggris-Amerika (sekarang sudah pensiun) yang bertanggung jawab sebagai kontrol misi Ekspedisi 1 saat itu mengungkapkan, "Saya pernah berkata sepertinya tidak akan ada lagi misi manusia ke luar angkasa, tapi saya benar-benar harus menjilat ludah sendiri.''
Sejak peluncuran Ekspedisi 1, sudah total 217 astronot lainnya dari 17 negara yang mengunjungi dan menjalankan misi di ISS. Bahkan sampai artikel ini ditulis, misi manusia di ISS sudah sampai misi Ekspedisi 45, yang dikomandoi astronot NASA Scott Kelly.
Dari kiri ke kanan: Yuri Gidzenko, William Shepherd, Sergei Krikalev. Kredit: NASA |
Rusia tidak hanya memasok beberapa modul penelitian di ISS, mereka juga berjasa dengan mengirimkan astronot dan kosmonot serta kargo kebutuhan hidup ke ISS dengan sebuah kapsul antariksa bernama Soyuz dan Progress. Dengan pensiunnya pesawat ulang-alik NASA pada Juli 2011, Rusia dengan Soyuz dan Progress-nya kini semakin diandalkan.
Dua negara adidaya ini telah bekerja sama di antariksa sebelum proyek ISS, terutama pada misi Apollo-Soyuz dan program Stasiun Luar Angkasa Mir. Sekadar informasi, biaya misi ISS menghabiskan dana sekitar US$ 100 milar. Satelit ini berada pada ketinggian 410 kilometer di atas Bumi, dan berukuran sebesar lapangan sepakbola Amerika (rugby).
Happy Anniversary!