Robot Mars. Kredit: NASA |
NASA tertarik untuk mengembangkan robot humanoid ini karena robot dapat membantu atau bahkan mengambil menjadi astronot sungguhan dan bekerja di lingkungan ekstrim Planet Merah. Robot bernama NASA R5 ini nantinya bakal digunakan dalam misi NASA di masa depan baik sebagai robot yang melakukan tugas-tugas misi sebelum manusia tiba di Mars atau sebagai robot pembantu manusia di Mars.
R5 awalnya dirancang untuk menyelesaikan tugas bantuan untuk bencana alam. Namun, tujuan utamanya adalah untuk membuktikan dirinya layak atau tidak untuk medan yang lebih sulit: eksplorasi luar angkasa.
"Kemajuan dalam robotika, termasuk kolaborasi manusia dengan robot, sangat penting untuk dikembangkan dan nantinya pasti diperlukan untuk perjalanan kita ke Mars," kata Steve Jurczyk, administrator asosiasi untuk Space Technology Missions Director (STMD) di markas NASA di Washington. "Kami sangat antusias untuk terlibat dalam kelompok penelitian di dua universitas ini untuk membantu NASA dengan langkah besar berikutnya dalam pengembangan teknologi robotika."
Dua universitas yang dipilih adalah, Massachusetts Institute of Technology di Cambridge yang dipimpin oleh peneliti utama Russ Tedrake dan Northeastern University di Boston yang dipimpin oleh peneliti utama Taskin Padir. Mereka akan melakukan pengujian akses di robot R5 dan evaluasi kinerja robot tersebut.
Kedua kelompok universitas ini dipilih melalui proses seleksi yang kompetitif dalam kompetisi robotik yang diselenggarakan Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Mereka juga akan menerima penghargaan sebanyak US$ 250.000 selama dua tahun berturut-turut dan memiliki akses ke dukungan teknis penukaran dan virtual dari NASA.
Para peneliti utama dari kedua universitas tadi akan menjadi mitra penting bersama NASA untuk mengembangkan robotika antariksa.