Pluto. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL |
Berhasil melihat permukaan Pluto dan satelit alami terbesarnya, Charon, umat manusia mendapatkan banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat dari misi ini, misi yang memuaskan dan mengagumkan, kata Alan Stern, investigator utama misi New Horisons.
Segala sesuatu tentang Pluto yang diketahui sebelum ada misi New Horizons banyak yang terpatahkan, dan ini mengejutkan para ilmuwan. Awalnya para ilmuwan berpikir bahwa Pluto merupakan dunia yang beku, banyak kawah, dan aktivitas geologinya telah lama mati. Namun ternyata sebaliknya, permukaan Pluto masih muda, dengan permukaan yang halus dan beku, memiliki gunung es, memiliki perbukitan, memiliki danau glasial, dan ada es yang baru-baru ini telah mengalir di permukaannya dengan cara yang sama seperti gletser bergerak di permukaan Bumi.
Para ilmuwan juga telah menciptakan peta distribusi es metana di permukaan Pluto, material metana ini tampaknya sangat melimpah di daerah yang bernama "Sputnik Planum," sebuah daerah berbentuk hati yang bisa Anda lihat pada foto di atas. Di luar daerah ini, metana juga masih ada dan berkumpul di kawah-kawah.
Citra-citra Pluto dari dekat juga telah membuat para ilmuwan tepat mengukur lebar planet kerdil ini, yakni sekitar 2.370 km. Ukuran diameter ini membuat Pluto menjadi obyek Tata Surya terbesar yang mengorbit di luar orbit Neptunus, atau biasa disebut obyek trans-Neptunus.
Atmoster biru Pluto. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL |
Sementara Pluto telah menjadi fokus utama, Charon juga menunjukkan kejutan. Satelit alami terbesar milik Pluto ini juga memiliki permukaan yang bervariasi, dengan ada beberapa daerah yang minim kawah. Pada permukaan Charon juga terdapat tebing setinggi ratusan km serta sebuah jurang yang sangat dalam, sedalam 6 sampai 10 km.
Wahana antariksa New Horizons tidak hanya berhasil memotret Pluto dan Charon dari dekat, tetapi juga empat satelit alami Pluto yang lebih kecil, yakni Nix, Hydra, Styx, dan Kerberos. Sementara Charon memiliki diameter 1.208 km, masing-masing dari empat satelit lainnya ini hanya beriameter belasan sampai puluhan km saja.
Sebagian besar data dan citra dari New Horizons masih di berada di memori yang tersemat di badan wahana antariksa tersebut, data dan citra ini masih dalam proses pengunduhan oleh NASA hingga beberapa bulan ke depan. Dan dengan adanya misi New Horizons ini, tidak salah jika Pluto dinobatkan sebagai obyek luar angkasa paling menarik tahun 2015.