Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Inilah Jadwal 11 Hujan Meteor Sepanjang Tahun 2016!

Sekali lagi, selamat tahun baru! Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2016 ini akan terjadi 11 hujan meteor periodik--hujan meteor yang terjadi setiap tahun di tanggal yang sama. Mulai dari Quadrantid di Januari hingga Geminid di Desember. Kapan saja hujan meteor ini terjadi? Berikut jadwal lengkap dan penjelasannya.
Hujan meteor Perseid 2016. Kredit: Jeremy Perez
Info Astronomy - Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun 2016 ini akan terjadi 11 hujan meteor periodik--hujan meteor yang terjadi setiap tahun di tanggal yang sama. Mulai dari Quadrantid di Januari hingga Geminid di Desember. Kapan saja hujan meteor ini terjadi? Berikut jadwal lengkap dan penjelasannya.

4 Januari 2016 sebelum fajar, hujan meteor Quadrantid

Meskipun Quadrantid dapat menghasilkan lebih dari 50 meteor per jam, puncak hujan meteor ini cenderung berlangsung hanya beberapa jam, dan tidak selalu datang pada waktu yang tepat. Dengan kata lain, Anda harus berada di tempat yang tepat di Bumi untuk melihat hujan meteor ini.

Titik radian hujan meteor Quadrantid pada awalnya adalah rasi bintang Kwadran Muralis (Mural Quadrant). Tapi pada tahun 1922, International Astronomical Union merancang daftar 88 rasi bintang modern. Daftar itu disepakati oleh International Astronomical Union di Sidang Umum perdana yang diadakan di Roma pada bulan Mei 1922. Sayangnya, rasi bintang Kwadran Muralis tidak masuk ke dalam 88 rasi bintang modern tersebut. Namun hingga saat ini, hujan meteor ini tetap memertahankan nama Quadrantid.

Titik radian untuk hujan meteor Quadrantid sekarang dianggap berada di rasi bintang Bootes, dekat asterisma Big Dipper di kubah langit Utara, tidak jauh dari bintang paling terang di rasi bintang Bootes yang bernama Arcturus. Hujan meteor Quadrantid akan mencapai puncaknya pada tengah malam hingga Matahari terbit tanggal 4 Januari 2016.

22 April 2016 sebelum fajar, hujan meteor Lyrid

Hujan meteor Lyrid sebenarnya terjadi pada rentang waktu 16-25 April 2016. Sayangnya, pada tahun 2016, Bulan Purnama bertepatan dengan puncak hujan meteor Lyrid, sehingga cahayanya yang terang akan meredupkan meteor-meteor yang memang sudah redup.

Diperkirakan hanya sekitar 10 sampai 15 meteor per jam dapat dilihat saat puncaknya pada 22 April 2016. Titik radian hujan meteor ini berada di dekat bintang terang Vega di rasi bintang Lyra, yang terbit di Timur Laut sekitar jam 22:00 waktu lokal selama bulan April.

6 Mei 2016 sebelum fajar, hujan meteor Eta Aquarid

Hujan meteor ini memiliki puncak maksimum yang relatif lama, yang berarti Anda dapat melihatnya pada hari sebelum dan sesudah puncak aktivitasnya. Titik radian dari hujan meteor Eta Aquarid adalah dekat bintang Eta di konstelasi Aquarius. Rasi bintang ini akan terbit di ufuk Timur sekitar pukul 04:00 waktu lokal. Intensitas dari hujan meteor ini diperkirakan 10 sampai 20 meteor per jam yang mungkin dapat terlihat di langit gelap.

Akhir Juli hingga awal Agustus 2016, hujan meteor Delta Aquarid

Seperti Eta Aquarids pada bulan Mei, hujan meteor Delta Aquarid pada bulan Juli akan tampak memancar dari rasi bintang Aquarius. Bedanya, titik radian hujan meteor Delta Aquarid dekat bintang Delta. Intensitanys akan mencapai 15-20 meteor per jam di langit gelap.

Yang menarik, puncak hujan meteor ini akan berlangsung selama tiga malam berturut-turut. Yakni sekitar tanggal 27-30 Juli 2016, tapi, tidak seperti hujan meteor pada umumnya. Satu atau dua jam sebelum fajar biasanya menyajikan pemandangan paling menakjubkan dari hujan meteor Delta Aquarid.

12 Agustus 2016 sebelum fajar, hujan meteor Perseid

Hujan meteor Perseid mungkin yang paling dicintai oleh para pengamat hujan meteor di seluruh dunia. Mirip seperti Geminid, hujan meteor Perseid sering menampilkan fireball atau meteor terang dan intensitas saat puncaknya yang berlimpah ruah.

Diperkirakan akan ada 50 sampai 100 meteor per jam di langit yang gelap ketika puncak aktivitas hujan meteor Perseid ini yang berlangsung pada 12 Agustus 2016. Untuk menemukannya, meteor-meteor Perseid akan seolah memancar dari titik di konstelasi Perseus. Waktu terbaik mengamatinya adalah mulai dinihari hingga menjelang fajar tiba.

7 Oktober 2016, hujan meteor Draconid

Titik radian untuk hujan meteor Draconid hampir bertepatan dengan kepala rasi bintnag Draco di langit Utara. Itu sebabnya Draconid merupakan hujan meteor yang lebih enak dilihat dari belahan Bumi Utara. Sayangnya, intensitas Draconid cenderung lesu, hanya 5-10 meteor per jamnya saja.

Pada tahun 2016, hujan meteor ini bisa disaksikan mulai malam hari, sekitar pukul 22:00 waktu lokal hingga cahaya fajar menghamburkan atmosfer menjadi biru di pagi hari.

21 Oktober 2016 sebelum fajar, hujan meteor Orionid

Intensitas hujan meteor Orionid adalah 10 sampai 20 meteor per jam. Tapi pada 2016, ada Bulan Cembung yang terbit pada dinihari dan bertepatan dengan puncak hujan meteor Orionid sehingga bisa saja menurunkan intensitas tersebut.

Meteor-meteor Orionid lebih cenderung terlihat setelah tengah malam, dan Orionid biasanya terbaik diamati ketika larut malam sebelum fajar. Titik radian dari hujan meteor ini adalah rasi bintang Orion yang terkenal dengan tiga bintang berjejernya di langit.

Larut malam 4 November sampai subuh 5 November 2016, hujan meteor Taurid Selatan

Hujan meteor yang terjadi pada 4-5 November 2016 ini memiliki titik radian di arah Selatan dari rasi bintang Taurus, tetapi biasanya tidak menghasilkan lebih dari sekitar 7 meteor per jam. Puncaknya akan dimulai menjelang tengah malam tanggal 4 November dan akan berakhir menjelang cahaya fajar pada tanggal 5 November 2016.

Pada tahun 2016, Bulan Sabit sudah terbenam sebelum tengah malam, dengan begitu akan memberikan langit gelap untuk mengamati hujan meteor Taurid Selatan tahun ini. Hujan meteor ini juga memiliki persentase tertinggi dari kenampakan fireball, jika Anda beruntung mungkin akan melihat 1-4 fireball per jamnya.

Larut malam 11 November sampai subuh 12 November 2016, hujan meteor Taurid Utara

Seperti Taurid Selatan, hujan meteor Taurid Utara juga terjadi di rasi bintang Taurus, namun di sisi Utaranya. Intensitas hujan meteor Taurid Utara akan mencapai 10 meteor per jam. Pada tahun 2016, pengamatan bisa dilakukan menjelang larut malam pada 11 November hingga subuh pada 12 November 2016 di langit Utara.

17 November 2016 sebelum fajar, hujan meteor Leonid

Memancar dari rasi bintang Leo, hujan meteor Leonid pernah menghasilkan beberapa badai meteor terbesar dalam sejarah. Yang paling diingat adalah pada tahun 1966, dengan intensitas ribuan meteor per menit selama rentang waktu 15 menit pada dinihari 17 November 1966

Sayangnya 2016 berbeda dengan 1966, semakin banyaknya polusi di langit membuat intensitas hujan meteor ini menurut drastis. Pada puncaknya tahun ini, 17 November 2016, intensitas maksimal mungkin 10-15 meteor per jam. Paling baik disaksikan sekitar 2-3 jam sebelum fajar menyingsing.

13-14 Desember 2016, pertengahan malam sampai subuh, hujan meteor Geminid

Memancar dari dekat bintang terang Castor dan Pollux di rasi bintang Gemini, hujan meteor Geminid adalah salah satu hujan meteor terbaik yang bisa terlihat baik di belahan Bumi Utara maupun di belahan Bumi Selatan!

Namun sayangnya, pada tahun 2016, Bulan Purnama jatuh tepat pada tanggal puncak hujan meteor Geminid. Meteor berlimpah Geminid yang menyaingi Perseid di Agustus akan meredup karena cahaya Bulan Purnama yang sangat terang dan indah. Tanpa Bulan Purnama, intensitas hujan meteor Geminid bisa mencapai 120 meteor per jam, namun karena bertepatan dengan Purnama maka intensitasnya bisa menurun.

Hujan meteor Geminid paling baik diamati sekitar pukul 02:00 dinihari waktu lokal hingga adzan Subuh berkumandang di langit Utara. Kenampakan meteor-meteor pada hujan meteor Geminid cenderung bewarna putih kekuning-kuningan.

Bagaimana Cara Mengamati Hujan Meteor?

Hujan meteor adalah peristiwa di mana meteor-meteor melesat cepat, dengan begitu tidak disarankan untuk menggunakan teleskop untuk mengamatinya. Observasi hujan meteor tanpa alat bantu alias dengan mata telanjang saja sudah sangat lebih dari cukup.

Dan karena meteor-meteor yang muncul pada sebuah hujan meteor cenderung redup, pengamatan sebaiknya dilakukan mulai tengah malam atau dinihari hingga menjelang Matahari terbit. Pastikan juga Anda mengamati di lokasi yang bebas polusi udara maupun polusi cahaya kota. Mengamati di pegunungan menjadi salah satu alternatif yang bagus.

Jadi, selamat berburu 11 hujan meteor sepanjang 2016!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.