Gerhana Matahari Total di Yiwu, Tiongkok pada 1 Agustus 2008. Kredit: Lowell Robinson |
Ya, se-pu-luh hari lagi, Anda tidak salah membaca. Tepat 9 Maret 2016, ketika fajar menyingsing, Bulan telah bersiap "menggigit" Matahari. Indonesia bakal menjadi satu-satunya negara yang dilalui jalur Gerhana Matahari Total (GMT) pada 10 hari mendatang.
Jalur GMT terentang sepanjang 1.200-1.300 kilometer yang bermula di Samudra Hindia dan berakhir di Samudra Pasifik di utara Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat. Lebar jalur gerhana ini 155-160 kilometer.
GMT akan terjadi di pagi hari. Di wilayah Indonesia barat, gerhana dimulai sekitar pukul 06:20 WIB atau sesaat setelah Matahari terbit. Fase total gerhana, yaitu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan hingga hanya menyisakan cahaya korona Matahari, terjadi mulai pukul 07:20 WIB dan hanya berlangsung 1,5 hingga 2 menit. Cahaya korona itu akan tampak sebagai mahkota cahaya yang indah.
Di wilayah Indonesia tengah, gerhana dimulai sekitar 07:25 WITA dan puncak gerhana terjadi sekitar sejam kemudian dengan lama gerhana 2 hingga 2,5 menit. Sementara di Indonesia timur, gerhana dimulai sekitar 08:35 WIT dan fase total gerhana pada pukul 09:50 WIT dengan lama durasi 2,5 hingga 3 menit.
Harus diingat, waktu pasti terjadinya gerhana di setiap daerah, termasuk yang berada dalam satu wilayah waktu, bisa berbeda. Lama fase total gerhana pun berbeda, makin ke timur wilayah Indonesia akan semakin lama. Fase total terlama pada gerhana kali ini sepanjang 4 menit 9 detik. Namun, gerhana terlama itu hanya bisa disaksikan di satu titik di Samudra Pasifik (di utara jauh Papua Niugini).
Di luar wilayah yang dilintasi jalur GMT hanya akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Sebagian besar wilayah Indonesia hanya akan bisa menyaksikan model gerhana ini seperti bagian utara Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua.
Pada GMS, Matahari akan terlibat seperti sabit cahaya. Makin dekat jalur lintasan GMT, bagian piringan Matahari yang tertutup piringan Matahari makin besar dan sabit Matahari yang terlihat makin tipis. Di wilayah Indonesia, besar piringan Matahari yang tertutup piringan Bulan paling sedikit sekitar 60 persen.
GMT akan terjadi di pagi hari. Di wilayah Indonesia barat, gerhana dimulai sekitar pukul 06:20 WIB atau sesaat setelah Matahari terbit. Fase total gerhana, yaitu tertutupnya seluruh piringan Matahari oleh piringan Bulan hingga hanya menyisakan cahaya korona Matahari, terjadi mulai pukul 07:20 WIB dan hanya berlangsung 1,5 hingga 2 menit. Cahaya korona itu akan tampak sebagai mahkota cahaya yang indah.
Di wilayah Indonesia tengah, gerhana dimulai sekitar 07:25 WITA dan puncak gerhana terjadi sekitar sejam kemudian dengan lama gerhana 2 hingga 2,5 menit. Sementara di Indonesia timur, gerhana dimulai sekitar 08:35 WIT dan fase total gerhana pada pukul 09:50 WIT dengan lama durasi 2,5 hingga 3 menit.
Harus diingat, waktu pasti terjadinya gerhana di setiap daerah, termasuk yang berada dalam satu wilayah waktu, bisa berbeda. Lama fase total gerhana pun berbeda, makin ke timur wilayah Indonesia akan semakin lama. Fase total terlama pada gerhana kali ini sepanjang 4 menit 9 detik. Namun, gerhana terlama itu hanya bisa disaksikan di satu titik di Samudra Pasifik (di utara jauh Papua Niugini).
Di luar wilayah yang dilintasi jalur GMT hanya akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Sebagian besar wilayah Indonesia hanya akan bisa menyaksikan model gerhana ini seperti bagian utara Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua.
Pada GMS, Matahari akan terlibat seperti sabit cahaya. Makin dekat jalur lintasan GMT, bagian piringan Matahari yang tertutup piringan Matahari makin besar dan sabit Matahari yang terlihat makin tipis. Di wilayah Indonesia, besar piringan Matahari yang tertutup piringan Bulan paling sedikit sekitar 60 persen.
Cara Aman Melihat Gerhana Matahari Total
Melihat Matahari saat gerhana ataupun tidak saat gerhana sangat berbahaya. Silaunya cahaya Matahari dapat merebus retina mata, dan lambat laun menyebabkan katarak hingga kebutaan. Tapi hal ini bisa diakali!Baca juga: Tutorial Membuat Proyeksi Lubang Jarum
Cara aman lainnya yaitu dengan menggunakan kacamata khusus untuk melihat gerhana Matahari, karena kacamata hitam biasa saja tidak cukup aman. Kacamata khusus ini memiliki filter yang aman untuk dipakai. Selain itu filter yang aman untuk melihat gerhana Matahari juga tersedia untuk teleskop ataupun teropong, jadi bisa digunakan untuk menikmati gerhana Matahari.
Pastikan Anda memakai kacamata Matahari yang dilapisi filter dengan Neutral Density 5, sebab filter ini mampu meredam intensitas silau Matahari mencapai 100.000 kali. Dengan begitu, melihat langsung ke arah Matahari saat terjadi gerhana dengan kacamata Matahari menjadi 100.000 kali lebih aman daripada melihatnya dengan mata telanjang.
Siapa Bilang Melihat Gerhana Matahari Melalui Air di Baskom Itu Aman?
Seperti dikutip dari Langit Selatan, ember atau baskom berisi air tidak banyak mengurangi intensitas sinar Matahari. Ini adalah cara yang keliru untuk mengamati gerhana Matahari secara aman. Karena meskipun air hanya memantulkan 5% cahaya Matahari, pantulan yang dihasilkan masih sangat terang dan pada akhirnya akan tetap dapat menyebabkan kebutaan.Selamat menyambut Gerhana Matahari 9 Maret 2016!
Unduh ebook panduan dan informasi Gerhana Matahari 9 Maret 2016 yang berisi penjelasan serta waktu dan durasi gerhana di setiap daerah di Indonesia pada tautan ini: infoastronomy.org/gerhana-2016