Gerhana Matahari Donat. Kredit: NASA |
Citra Gerhana Matahari Donat di atas dipotret oleh robot penjelajah Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang bernama Curiosity. Robot penjelajah seukuran mobil dengan enam roda tersebut sukses mengarahkan kameranya ke arah Matahari saat salah satu dari dua satelit alami milik Mars, Phobos, menutupi muka Matahari.
Ya, tepat. Peristiwa itu sejatinya adalah Gerhana Matahari. Matahari, Mars, dan Phobos terletak dalam satu garis lurus. Hal ini sama dengan Gerhana Matahari di Bumi, Bulan berada di antara Matahari dan Bumi.
Bedanya, karena ukuran Phobos yang kecil, hanya berdiameter 22 kilometer, area Matahari yang tertutupi tak sebesar area Matahari saat Bulan yang berdiameter 3.474 berada di mukanya. Dengan begitu, gerhana Matahari di Mars akan berbentuk layaknya donat; Matahari akan terlihat "bolong" di bagian tengahnya.
Gerhana Matahari 9 Maret 2016
Infografis Gerhana Matahari Total dan Sebagian 9 Maret 2016. Ilustrator: Riza Miftah Muharram |
Pada 9 Maret 2016 nanti, Indonesia akan menjadi satu-satunya negara yang dilalui Gerhana Matahari Total. Wilayah-wilayah yang dilintasi jalur gerhana total adalah Palembang (dengan durasi gerhana 1 menit 52 detik), Bangka & Belitung (2 menit 10 detik), Balikpapan (1 menit 9 detik), Luwuk (2 menit 50 detik), Sampit (2 menit 8 detik), Palu (2 menit 4 detik), Ternate (2 menit 39 detik), Bangka (2 menit 8 detik), Palangkaraya (2 menit 29 detik), Poso (2 menit 40 detik), serta Halmahera (1 menit 36 detik).
Sementara itu, wilayah yang tidak disebutkan hanya akan melihat Gerhana Matahari Sebagian atau Parsial, mulai dari 60-90%, seperti yang ditunjukan pada infografis di atas. Jakarta misalnya, hanya kebagian gerhana Matahari sekitar 86%, berbeda dengan Tanjung Pandan yang mendapat jatah gerhana Matahari 100% total.