Ilustrasi bintang biner PB3877 yang melaju keluar dari galaksi Bima Sakti. Kredit: Thorsten Brand |
Selain itu, hasil studi baru dari bintang biner PB 3877 telah menantang skenario umum bahwa bintang hipercepat (dalam Bahasa Inggris: Hypervelocity star) dipercepat oleh lubang hitam supermasif pada pusat galaksi. Penelitian ini telah diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters.
Tim Péter Németh bekerja sama dengan peneliti dari California Institute of Technology menunjukkan bahwa bintang biner PB 3877 tidak berasal dari pusat galaksi kita, dan sejauh ini sayangnya belum diketahui hal apa yang mampu mempercepat bintang biner ini dapat melaju pada kecepatan tinggi tanpa mengganggu orbitnya.
Bintang biner merupakan istilah bagi dua bintang yang saling mengorbit satu sama lain. PB 3877 pertama kali dilaporkan merupakan bintang hipercepat ketika ditemukan melalui data milik Sloan Digital Sky Survey (SDSS) pada tahun 2011.
Pengamatan spektroskopi terbaru juga telah dilakukan dengan teleskop berdiameter 10 meter, Keck II, di WM Keck Observatory di Maunakea, Hawaii, dan dengan teleskop 8,2 meter, Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) di Cile.
Seperti yang dijelaskan di atas, bintang biner merupakan dua bintang yang saling mengorbit. Permukaan salah satu bintang pada sistem PB 3877 lima kali lebih panas dari Matahari, sementara pendampingnya seribu derajat Celcius lebih dingin dari Matahari. Massa dari masing-masing bintang ini ada yang setengah massa Matahari, dan 0,7 kali massa Matahari.
"Kami telah mempelajari bintang hipercepat sejak tahun 2005," kata anggota tim peneliti Ulrich Heber. "Sejauh ini kami telah menemukan dua lusin bintang hipercepat, namun semuanya adalah bintang tunggal, PB 3877 merupakan bintang hipercepat pertama yang merupakan sistem biner."
Pusat galaksi kita merupakan rumah bagi sebuah lubang hitam supermasif yang dapat mempercepat dan "menendang" bintang keluar dari galaksi dengan mengganggu gerak orbitnya. Oleh karena itu, kebanyakan bintang hipercepat diyakini berasal dari pusat galaksi.
"Dari perhitungan kami, kami dapat mengecualikan PB 3877 berasal dari pusat galaksi. Hal ini karena lintasannya tidak cukup dekat dengan pusat galaksi kita," kata anggota tim Eva Ziegerer, spesialis dalam kinematika bintang yang mengumpulkan data astrometri. "PB 3877 mungkin bintang penyusup dari galaksi lain." kata Németh.
Sayangnya, data yang tersedia saat ini tidak memungkinkan para astronom untuk membuat simulasi komputer dari bintang biner hipercepat PB 3877. Oleh karena itu, asal-muasal bintang ini masih belum jelas. Namun begitu, keberadaan biner hipercepat ini diklaim dapat menambah pemahaman para ilmuwan terkait materi gelap di Bima Sakti.