Hujan meteor Perseid 2013. Kredit: Mike Black |
Sebenarnya, hujan meteor merupakan peristiwa periodik, yakni peristiwa yang berulang tiap tahun. Dengan kata lain, tahun lalu juga ada hujan meteor Eta Aquarid, bahkan tahun di mana Anda dilahirkan mungkin juga sudah ada hujan meteor Eta Aquarid. Jadi, masih merasa ini peristiwa spesial? Kalau kami, tentu masih!
Setidaknya, setiap tahun ada 11 peristiwa hujan meteor yang berbeda, yang terlihat dari Januari hingga Desember, Anda dapat melihat jadwal 11 peristiwa hujan meteor dengan klik tautan ini.
Hujan meteor Eta Aquariid merupakan satu dari dua hujan meteor yang diketahui berulang setiap tahunnya sebagai akibat dari perjalanan Bumi yang melintasi debu komet Halley. Hujan meteor lainnya yang juga terjadi ketika Bumi melintasi komet Halley adalah hujan meteor Orionid yang terjadi setiap bulan Oktober.
Titik radian hujan meteor Eta Aquarid. Ilustrator: InfoAstronomy.org |
Walaupun betitik radian di bintang Eta Aquarid di rasi bintang Aquarius, Anda tidak perlu terus-terusan mengamati titik radian tersebut. Sebab menurut pengamatan kami tahun lalu (dan pada setiap hujan meteor lain), kemunculan meteor-meteor bisa datang dari segala penjuru langit.
Seperti dikatakan di atas, hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi satu bulan lebih lamanya. Namun, puncak aktivitas hujan meteor Eta Aquarid hanya berlangsung pada tanggal 5 Mei. Pada malam puncak, hujan meteor Eta Aquarid diperkirakan akan mencapai intensitas 70 meteor per jam (berkisar antara 40–85 meteor per jam). Intensitas saat bukan malam puncak akan menurun, mungkin hanya 5-10 meteor per jam.
Anda tidak membutuhkan alat bantu pengamatan seperti binokuler ataupun teleskop, sebab pergerakan meteor yang begitu cepat justru akan merepotkan jika diamati dengan alat-alat tersebut. Cukup berbaring sambil mengamati langit malam, jauhkan diri Anda dari gadget, dan mulailah adaptasi mata dengan langit minimal 30 menit untuk mendapatkan meteor pertama Anda.
Peristiwa hujan meteor Eta Aquarid tidak berbahaya. Ini karena meteor yang melintas hanya seukuran batu kerikil sehingga akan terbakar habis di atmosfer sebelum mencium permukaan Bumi.
Catatan Editor: Kami akan tur ke Gunung Prau, Dieng pada 1, 2 dan 3 Mei 2016 untuk mengamati hujan meteor ini. Mau ikut? Silakan daftar di sini: JejakLangit.com/tour
Catatan Editor: Kami akan tur ke Gunung Prau, Dieng pada 1, 2 dan 3 Mei 2016 untuk mengamati hujan meteor ini. Mau ikut? Silakan daftar di sini: JejakLangit.com/tour