 |
| Fase-fase Bulan. Kredit: Fred Espenak |
Menurut kami, jawabannya adalah: tergantung pada apa yang ingin Anda lakukan. Beberapa orang memilih untuk mengamati Bulan di langit malam, dengan begitu fase apapun pasti cocok, apa lagi jika Anda sedang mencoba menyusun foto fase Bulan seperti pada gambar di atas.
Beberapa orang lainnya lebih suka melihat Bulan ketika berada di dekat sebuah bintang yang terang ataupun planet-planet di Tata Surya. Misalnya, Anda dapat memanfaatkan Bulan Sabit pada 2-3 Juni 2016 untuk membantu memandu Anda menemukan planet Merkurius.
Planet Merkurius akan berada beberapa derajat di bawah Bulan Sabit pada tanggal-tanggal itu, ia akan nampak bagai bintang kecil berwarna putih terang yang tidak berkelap-kelip. Untuk melihat Merkurius lebih jelas, Anda butuh teleskop.
Bulan saat ini sudah mencapai usia tua dalam fasenya. Ia akan berada dalam fase Sabit yang semakin tipis dari pagi ke pagi. Dengan begitu, untuk melihat Bulan, Anda butuh bangun lebih pagi atau bahkan saat dinihari. Bulan Sabit akan terlihat sampai Bulan memasuki fase New Moon atau Bulan Baru pada 5 Juni 2016 mendatang.
Nah, bagi Anda yang lebih suka mengamati langit tanpa adanya cahaya Bulan yang terlalu terang, inilah saat yang tepat. Bulan tidak akan terlihat saat malam untuk beberapa hari ke depan, sehingga pengamatan bintang-bintang, nebula dan galaksi Bima Sakti akan semakin baik. Apa lagi jika Anda tinggal di daerah yang bebas polusi cahaya dan udara.
Jadi, Anda sekarang sudah paham, kan, fase Bulan apa yang bagus untuk mengamati langit malam?