Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Hydra: Satelit Alami Pluto yang Diselimuti Air Es

Satelit alami terluar milik Pluto, Hydra, yang namanya diambil dari nama raksasa air legendaris Yunani, ternyata hampir seluruh permukaannya diselumuti oleh air es yang "hampir murni". Temuan ini telah dirilis NASA pada 9 Mei 2016 yang lalu.
Citra terbaik Hydra dipotret oleh wahana antariksa New Horizons. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL
Info Astronomy - Satelit alami terluar milik Pluto, Hydra, yang namanya diambil dari nama raksasa air legendaris Yunani, ternyata hampir seluruh permukaannya diselumuti oleh air es yang "hampir murni". Temuan ini telah dirilis NASA pada 9 Mei 2016 yang lalu.

Data terbaru dari wahana antariksa New Horizons, yang dikumpulkan sejak Juli 2015 ketika wahana antariksa tanpa awak ini terbang lintas dekat dari Pluto, menunjukkan bahwa permukaan es pada Hydra lebih bersih daripada es yang ditemukan di empat satelit alami Pluto lainnya, yakni Charon, Nix, Kerberos dan Styx.

Kemurnian luar biasa dari es di Hydra membantu menjelaskan reflektifitas tinggi. Pengamatan lebih lanjut pada Hydra menemukan bahwa permukaan satelit alami kecil ini sangat reflektif, bahkan lebih reflektif dari permukaan bulan terbesar Pluto, Charon.
Perhitungan Hydra yang diselimuti air es oleh wahana antariksa New Horizons. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL
Meskipun Charon juga diselimuti oleh air es, namun air es di sana terkontaminasi dengan material gelap yang telah bercampur aduk dari waktu ke waktu, sehingga membuat Charon terlihat kurang reflektif. Sekadar info, para ilmuwan menyebut substansi "air es" untuk membedakannya dari es yang lebih eksotis, seperti kristal nitrogen yang mengalir di permukaan Pluto.

Es di permukaan Hydra tampaknya memiliki butiran yang lebih besar atau memantulkan lebih banyak cahaya pada sudut tertentu daripada butir es di Charon, berdasarkan panjang gelombang serapan cahaya.

Para ilmuwan berteori bahwa Hydra terbentuk dari puing-puing es yang dihasilkan ketika dua benda langit bertabrakan untuk membentuk sistem Pluto-Charon sekitar 4 juta tahun yang lalu. NASA nantinya akan menyelidiki mengapa es di Hydra lebih murni daripada di Charon.

Dengan lebih banyak data yang dikirim dari New Horizons, ilmuwan akan segera memiliki banyak kesempatan untuk membandingkan Charon dengan Hydra secara langsung, dan juga membandingkan dengan tiga satelit alami kecil lainnya.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.