Akses artikel Premium dengan Astronomi+, mulai berlangganan.

Saran pencarian

Para Astronom Berhasil Citrakan Bintik Hitam pada Permukaan Bintang

Para astronom berhasil melakukan terobosan pada penelitiannya, kini mereka telah mampu untuk mencitrakan bintik hitam pada permukaan sebuah bintang yang jauh, tidak hanya bintik hitam pada permukaan Matahari yang disebut sunspot atau bintik Matahari. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah astronomi, dan penemuan ini dapat membantu kita memahami evolusi Matahari.
Bagian gelap di atas merupakan "sunspot" pada permukaan bintang lain selain Matahari. Kredit: Roettenbacher, Monnier
Info Astronomy - Para astronom berhasil melakukan terobosan pada penelitiannya, kini mereka telah mampu untuk mencitrakan bintik hitam pada permukaan sebuah bintang yang jauh, tidak hanya bintik hitam pada permukaan Matahari yang disebut sunspot atau bintik Matahari. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah astronomi, dan penemuan ini dapat membantu kita memahami evolusi Matahari.

Temuan yang dipublikasikan di jurnal Nature ini merupakan penelitian pada bintang Zeta Andromedae, ditemukan di rasi bintang Andromeda pada jarak 181 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.

Dipimpin oleh University of Michigan dan University of Exeter, para astronom ini menggunakan teknik yang dikenal sebagai interferometri untuk mendapatkan citra bintik hitam, yang melibatkan penggunaan beberapa teleskop di Bumi yang berdiameter 330 meter.

Menariknya, bintik hitam pada bintang ini, yang disebut starspot atau bintik bintang, ditemukan muncul pada permukaan bintang Zeta Andromedae secara tidak menentu. Berbeda dengan Matahari, bintik Matahari hanya ditemukan di sekitar khatulistiwanya. Bintik Matahari disebabkan ketika wilayah yang kuat dari medan magnet membentuk area dingin dan gelap di permukaan, menghalangi aliran panas dan energi.

Pada bintang Zeta Andromedae, yang berputar pada porosnya sekali setiap 18 hari, bintik bintang ditemukan muncul di seluruh permukaan bintang tersebut. Meskipun bintang ini merupakan bintang tua, para astronom mengatakan bahwa tampaknya bintang ini berperilaku seperti bintang muda, yang memberikan wawasan tentang bagaimana Matahari kita berperilaku di awal masa hidupnya.
Pergerakan sunspot pada bintang Zeta Andromedae. Kredit: Roettenbacher, Monnier
"Sangat penting untuk memahami sejarah Matahari karena juga akan menentukan sejarah Bumi, seperti pembentukan dan perkembangan kehidupan di planet kita," kata Rachael Roettenbacher dari University of Michigan, penulis utama makalah studi tersebut. "Semakin baik kita dapat mengetahui lingkungan Tata Surya kita terbentuk, semakin baik kita dapat memahami persyaratan yang diperlukan untuk pembentukan kehidupan."

Secara khusus, bintik bintang pada permukaan Zeta Andromedae ditemukan di wilayah kutub utara, dan juga sedikit menyebar ke bawahnya. Pemahaman kita tentang medan magnet Matahari tidak bisa menjelaskan bagaimana hal ini terjadi, sehingga sepertinya ada sebuah proses yang berbeda yang terjadi di bintang lain.

Untuk saat ini, meskipun citra yang dirilis tidak terlalu mengesankan, umat manusia telah berhasil untuk benar-benar melihat rotasi dan proses yang terjadi pada bintang lain yang terletak lebih dari seribu triliun kilometer jauhnya.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.