Planet fiksi ilmiah Miller yang mengorbit gargantua pada film Interstellar. Kredit: Getty Images |
Ketika kamu membayangkan lubang hitam, kamu mungkin berpikir bahwa lubang hitam tidak ramah untuk kehidupan. Dengan cakrawala peristiwa (event horizon) yang bahkan cahaya tidak dapat lolos darinya, serta dikelilingi oleh cakram debu dan gas, lubang hitam tampak sangat tidak aman. Namun, sebuah penelitian berkata lain.
Sekelompok ilmuwan telah melakukan penelitian bahwa lubang hitam tertentu mungkin memiliki kondisi yang memungkinkan sebuah planet yang mengorbitnya dapat mampu mendukung kehidupan. Namun sayangnya, saat ini belum ditemukan adanya planet yang mengitari lubang hitam itu. Tapi teori baru ini cukup menarik.
Menurut jurnal penelitannya, dijelaskan tentang bagaimana kehidupan membutuhkan "perbedaan suhu" untuk berkembang biak. Di Bumi, kita mendapatkan ini dari Matahari yang hangat dan ruang vakum di ruang angkasa yang dingin. Jika ini dibalik, langit panas dan "Matahari" dingin, entropi negatif dan perbedaan suhu bisa mendukung kehidupan.
Untuk lubang hitam tua, tanpa ada material di sekelilingnya, kondisi tersebut mungkin yang paling cocok untuk kehidupan. Para astronom dalam penelitian ini mengatakan planet yang mengorbit lubang hitam tua akan menerima sekitar 900 watt energi dari perbedaan suhu antara lubang hitam dan latar belakang gelombang mikro kosmik (Cosmic Microwave Background/CMB) dari alam semesta sekitar -270° C.
Suhu ini dinyatakan sudah cukup untuk kehidupan primitif mampu bertahan hidup, seperti kehidupan mikroba atau hewan-hewan kecil. Ya, kehidupan asing tidak harus cerdas seperti kita, bisa saja kehidupan asing di luar sana hanya bakteri, hewan, atau tumbuhan yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Cukup unik jika dibayangkan. Kita yang sehari-harinya melihat Matahari di kala siang, para warga planet yang mengitari lubang hitam mungkin akan melihat sesuatu yang lebih menakjubkan di langitnya.
Sayangnya, kita mungkin tidak akan menemukan planet yang mengorbit lubang hitam dalam waktu dekat. Tetapi di masa depan, ketika semua bintang telah mati, tempat terakhir untuk kehidupan dapat muncul mungkin adalah di sekitar lubang hitam.