Planet Mars. Kredit: NASA |
Planet Mars adalah planet yang kering, dingin, dan memiliki langit yang cerah. Pada siang hari, suhu Mars di musim panas pada wilayah khatulistiwa dapat sehangat 20 derajat Celcius. Cuaca yang bagus untuk mengenakan kaos lengan pendek. Tapi pada malam di musim dan hari yang sama, suhu bisa jeblok ke -90 derajat Celcius.
Perbedaan 110 derajat Celcius dalam satu hari ini dapat membuat suhu hangat dan dingin yang dapat menyebabkan tornado dan badai debu yang dapat menutupi seluruh planet selama berminggu-minggu. Dan lebih parahnya, pada musim dingin suhu siang harinya adalah -140 derajat Celcius. Karbon dioksida di atmosfer Mars bakal membeku dan menjadi es kering.
Uniknya, tidak pernah ada hujan di Mars karena atmosfernya yang terlalu tipis dan kurangnya magnetosfer. Sebuah magnetosfer memang bukan faktor utama agar hujan bisa turun, namun agar melindungi air cair dari radiasi Matahari tetap berada di permukaan, sebuah planet butuh magnetosfer.
Karena radiasi Matahari dan angin Matahari terus-menerus membombardir planet tetangga Bumi ini, air dalam bentuk cair tidak bisa muncul. Oleh karena itu, hujan tidak dapat terjadi. Ditambah lagi, awan di Mars sangat kecil dan tipis dan mayoritas dari terbentuk oleh es karbon dioksida.
Versi paling dramatis dari cuaca Mars adalah badai debu. Peristiwa badai debu dahsyat a la film The Martian sering terjadi akibat perubahan suhu yang ekstrem di sana. Para ilmuwan NASA khawatir badai ini dapat membahayakan astronot mereka yang bakal mendarat tahun 2030an.