 |
| Ilustrasi bentuk galaksi kita, Bima Sakti. Kredit: Nick Risinger |
Mengukur massa total dari Bima Sakti, atau galaksi manapun, sangatlah sulit. Galaksi tidak hanya mencakup bintang, planet, bulan, gas, debu dan benda-benda lain dan materi, tetapi juga materi gelap atau dark matter. Para astronom dapat menyimpulkan kehadiran materi gelap melalui pengaruh gravitasinya pada objek yang bisa terlihat.
Para astronom telah mencoba untuk mengukur "berat" Bumi sejak dua abad yang lalu, dan para astronom akhirnya membidikkan jarak ke Matahari. Kemudian, dengan menggunakan persamaan Newton, mereka mendapati massa Matahari, yaitu sekitar 330.000 kali massa Bumi.
Tapi, pengukuran massa galaksi terbukti lebih rumit. Salah satu masalah besar adalah bahwa untuk sampai pada perkiraan yang baik, para astronom harus yakin berapa kecepatan objek yang sangat jauh. Mengukur massa galaksi juga sulit karena pengukuran dilakukan di Bumi, sehingga hanya sebagian kecil dari galaksi Bima Sakti yang bisa teramati.
"Fakta kita berada di dalam galaksi yang ingin kita hitung massanya memunculkan sebuah kesulitan tersendiri dalam mempelajarinya," kata Gwendolyn Eadie, seorang mahasiswa Ph.D di Universitas McMaster di Ottawa, yang juga memimpin penelitian yang dipresentasikan pada konferensi tahunan Canadian Astronomical Society di Winnipeg, pada akhir Mei 2016 yang lalu.
Eadie dan supervisor, Profesor William Harris, seorang astronom dan fisikawan di McMaster, melengkapi dengan baik data yang belum lengkap pada penelitian sebelumnya untuk menyusun "estimator massa galaksi" untuk membuat perhitungan yang mereka percaya lebih masuk akal daripada perhitungan sejauh ini.
Mereka telah menyerahkan makalah penelitiannya ke Astrophysical Journal. "Hadiah utama" dalam penelitian semacam ini adalah, pemahaman yang lebih baik dari materi gelap, sebuah materi yang tak terlihat, tak tersentuh tapi sesuatu mengisi hampir seluruh alam semesta.
"Massa materi gelap pada sebuah galaksi memainkan peran besar dalam pembentukan dan evolusi galaksi itu sendiri. Sifat tertentu seperti tingkat pembentukan bintang dan ukuran lubang hitam supermasif yang dikenal bergantung pada massa galaksi," kata Eadie.
Menurut Eadie, pendekatan-pendekatan baru lainnya ke depan nanti bakal memberikan perkiraan untuk total massa galaksi kita secara akurat. Namun, saat ini diketahui massa total galaksi Bima Sakti adalah 700 miliar kali massa Matahari kita.
"Massa materi gelap pada sebuah galaksi memainkan peran besar dalam pembentukan dan evolusi galaksi itu sendiri. Sifat tertentu seperti tingkat pembentukan bintang dan ukuran lubang hitam supermasif yang dikenal bergantung pada massa galaksi," kata Eadie.
Menurut Eadie, pendekatan-pendekatan baru lainnya ke depan nanti bakal memberikan perkiraan untuk total massa galaksi kita secara akurat. Namun, saat ini diketahui massa total galaksi Bima Sakti adalah 700 miliar kali massa Matahari kita.