Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Mengapa Bulan Bisa Terlihat di Langit Siang Hari?

Pernahkah kamu melihat Bulan padahal hari sudah pagi atau siang? Banyak orang terkejut melihat Bulan saat langit telah membiru karena Matahari telah terbit, mungkin termasuk kamu, namun faktanya ini adalah peristiwa yang normal.
Bulan di langit siang hari. Kredit: Shutterstock
Info Astronomy - Pernahkah kamu melihat Bulan padahal hari sudah pagi atau siang? Banyak orang terkejut melihat Bulan saat langit telah membiru karena Matahari telah terbit, mungkin termasuk kamu, namun faktanya ini adalah peristiwa yang normal.

Tampaknya, ada kesalahpahaman yang sangat umum dalam astronomi bagi orang awam yang menganggap Bulan berada tepat di seberang Matahari di langit, jadi (((seharusnya))) Matahari muncul di siang hari dan Bulan muncul di malam hari saja. Pada kenyataannya, posisi Bulan di seberang Matahari hanya terjadi satu hari setiap satu bulan kalender, yakni pada fase Bulan purnama.

Fase lainnya? Tidak demikian. Selain fase Bulan purnama, posisi Bulan bisa di mana saja dari 0 sampai 180 derajat dari Matahari. Sehingga dapat terlihat di langit pagi dan siang hari.

Telat Terbit Setiap Hari
Tahukah kamu kalau Bulan tidak terbit di waktu yang sama setiap harinya? Akibat dari rotasi Bumi, Bulan akan selalu terlihat kira-kira 12 jam setiap 24 jam di Bumi. Dan perbedaan periode sideris dan sinodis Bulan menyebabkan Bulan tampak bergerak di bola langit ke arah timur rata-rata 13‎ derajat tiap harinya. Sedang Matahari sendiri juga bergerak ke arah timur rerata 1‎ derajat tiap hari.

Akibatnya, Bulan akan nampak bergerak ke arah timur dari Matahari 12‎ derajat‎ per hari. Sudut tersebut setara dengan sekitar 50 menit. Itulah sebabnya Bulan nampak terbit terlambat sekitar 50 menit tiap hari.

Nah, munculnya Bulan di langit pagi atau siang ini biasanya terjadi karena waktu terbit Bulan memang siang hari. Misalnya, pada fase separuh awal (first quarter), saat usia Bulan menginjak tujuh hari setelah fase Bulan baru, satu-satunya satelit alami Bumi kita itu akan terbit saat tengah hari, sekitar pukul 12:00 siang.

Hal itu terjadi karena Bulan masih berada sejauh 90 derajat posisinya dari Matahari di langit Bumi, hal yang membuat ia tampak separuh bagian saja yang terang karena sebagian lainnya mengalami malam hari (tidak disinari Matahari).

Akibatnya, karena terbit siang hari, kita sudah bisa tuh melihat Bulan yang cukup tinggi di langit timur sekitar pukul 14:00 siang. Dan tepat pada pukul 18:00 sore, Bulan sudah berada di langit atas kepala.

Lain lagi ketika fase separuh akhir (second quarter), Bulan baru terbit pukul 00:00 tengah malam. Hal itu membuat Bulan masih berada di langit atas kepala pada pukul 06:00 pagi. Ingat, seperti yang telah disinggung di atas, Bulan muncul di langit selama 12 jam sehari, dari terbit sampai ia terbenam.

Nah, itulah yang membuat Bulan bisa terlihat di siang hari. Jadi jangan sampai salah paham lagi ya, Bulan tidak harus selalu muncul di malam hari saja untuk menemani bintang-bintang, atau bahkan menganggap Bulan yang muncul di siang hari adalah tanda kiamat.


Sumber: Space, EarthSky.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com