Screenshoot video peluncuran Falcon 9. Kredit: SpaceX |
Tahap pertama atau first stage dari roket Falcon 9 ini memang berhasil mendarat di sbeuah lokasi atau target pendaratan, yakni sebuah droneship yang ditempatkan di Samudera Atlantik, beberapa ratus kilometer dari lepas pantai Florida, namun roket Falcon 9 tetapi tidak mampu menempel di pendarat.
Falcon 9 meluncur dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida 15 Juni 2016 pukul di 21:29 WIB. Sekitar 2,5 menit kemudian, booster tahap kedua dilepaskan, dan bagian atas roket terus meluncur membawa satelit Eutelsat 117 West B dan ABS-2A, satelit komunikasi komersial yang ditempatkan di orbit geostasioner, dan akhirnya tahap pertama roket berbalik dan kembali mendarat ke Bumi.
Screenshoot video langsung ketika roket Falcon 9 mencoba mendarat, penuh asap! Kredit: SpaceX |
Namun, Elon Musk, pendiri sekaligus pemilik perusahaan luar angkasa swasta SpaceX yang berbasis di California, AS ini dengan segera menegaskan bahwa booster tidak mampu bertahan ketika upaya pendaratan sedang berlangsung.
Perwakilan dari SpaceX sebenarnya sempat mewanti-wanti sebelum peluncuran semalam pada video langsung bahwa pendaratan akan cukup sulit. Pergerakan roket Falcon 9 yang mengirim satelit ke orbit geostasioner harus melakukan perjalanan sangat cepat, yang berarti bahwa tahap pertama roket Falcon 9 mengalami suhu yang sangat tinggi ketika masuk kembali ke atmosfer Bumi.
Namun begitu, roket Falcon 9 berhasil mendarat semalam, walau tidak semulus pendaratan yang mereka lakukan pada akhir Mei 2016 kemarin.